Anggaran Dana Desa di Kabupaten Deliserdang “Ludes” Disedot untuk Dana BIMTEK, Pembangunan jadi Terbengkalai!

Deliserdang2,726 kali dibaca

Lintas10.com, Deliserdang – Pembangunan di sejumlah Desa di Kabupaten Deliserdang menjadi terbengkalai. Hal ini disebabkan karena Anggaran Dana Desa (ADD) untuk tahun 2022 sebagian digunakan untuk dana Bimbingan Teknis (BIMTEK).

Sejumlah Kepala Desa (Kades) yang enggan disebutkan namanya kepada wartawan mengatakan bahwa pembangunan di desa yang mereka pimpin jadi tertunda.

” Gak ada pembangunan didesa kami. Uang dana desa larinya ke kegiatan Bimtek, 80 juta lebih habis untuk tahun ini hanya untuk Bimtek ” ujarnya, Selasa (06/12/2022).

Lebih lanjut dijelaskan, uang dana desa yang dianggarkan untuk dana Bimtek sebesar 80 juta rupiah dikeluarkan dari ADD setiap desa yang berjumlah 380 Desa yang ada di Kabupaten Deliserdang. Jika dikalkulasikan anggaran dana desa dari 380 desa yang mengikuti Bimtek, dikali 80 juta rupiah pertiap desa maka ADD yang disedot untuk kegiatan Bimtek dikabupaten deliserdang mencapai 30.400.000.000 rupiah.

Banyak macam kegiatan Bimtek ini, semua punya peran kami tak bisa menolak, seperti Bimtek kepala desa, kerja sama antar desa Rp15 juta rupiah. Diklat tentang wawasan kebangsaan sebesar 5 juta rupiah di hotel Kotek Berastagi kemarin. Bimtek stunting dari kesehatan sebesar 10 juta rupiah dihotel Danau Toba dan Hotel Kanaya, saat itu kepala desa secara bergantian dengan bendahara desa. Belum lagi pengadaan lampu neon box di kantor desa seharga Rp20 juta, pembuatan tapal batas desa Rp13 jutaan, ucap sumber.

Kami pemerintahan terendah dibuat pusing dan tidak bisa menolak, semua penting akan tetapi ada yang lebih penting namun kami tidak bisa berkata demikian terangnya.

Dikonfirmasi terpisah, Kepala Dinas (Kadis) Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Kabupaten Deliserdang Khairul Asman mengenai banyaknya kegiatan Bimtek yang disebut menjadi penghambat pembangunan di sejumlah desa di deliserdang. Akan tetapi
Khairul Asman belum memberikan keterangan apapun hingga berita ini diterbitkan oleh redaksi. Awak media ini masih terus berupaya untuk mendapatkan keterangan dari pihak dinas PMD Kabupaten Deliserdang sebagai komando kegiatan Bimtek ini digelar.

Baca Juga:  Oknum Ibu Bhayangkari Bersikap Kasar dan Diduga Aniaya Asisten Rumah Tangga

Dilain sisi, pada tahun 2020 silam, Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Edy Rahmayadi mengatakan pihaknya menemukan penggunaan dana desa untuk kegiatan tak produktif. Salah satunya, kata Edy, adalah bimbingan teknis (bimtek) ke luar daerah.

Hal tersebut disampaikan Edy dalam sambutan di acara ‘Konsultasi Publik Rancangan Peraturan Pemerintah Tentang Bumdes dan Sosialisasi Permendes 18 Tahun 2020 tentang Prioritas Penggunaan Dana Desa Tahun 2021 di Hotel Le Polonia, Medan, Rabu (4/11/2020) silam.

“Kami berusaha sedapat mungkin, kami lakukan, kami dibantu Bapak Kadin, Bapak Kepala BI, selalu melakukan evaluasi. Satu persatu kami tanyakan kepala desa dalam melakukan penganggaran dana desa ini. Kami masih banyak menemukan kegiatan-kegiatan yang tidak produktif. Contoh masih cenderung bimtek dan bimtek. Ini yang kami selalu, kenapa harus bimtek? Belajar, belajar dan belajar, pembinaan, pembinaan dan pembinaannya lebih banyak ke Bali. Kalau nggak ke Bali, ke daerah-daerah yang lain sambil dikunjungi,” kata Edy saat itu kepada wartawan. (Ly).











Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses