Lintas10.com, Deliserdang – Memasuki hari ketiga setelah Jembatan Paluh Merbau, Desa Tanjung Rejo, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deliserdang ambruk, kini menimbulkan masalah baru bagi warga.
Dikatakan warga, bahwa akses jalan yang merupakan jembatan penghubung yang membentang di sungai Seruwe ini adalah akses utama, maka rusaknya jembatan tersebut sangat mengganggu aktivitas, ujar warga.
Lanjut warga, akses jalan yang setiap harinya digunakan untuk mengangkut hasil pertanian dan hasil nelayan kini jadi terhambat akibat tidak bisa dilalui kendaraan roda empat.
” Kami warga terganggulah pak, hasil pertanian dan nelayan tak bisa diantar menggunakan mobil lagi, kalau bisa secepatnyalah diperbaiki” ucap warga, Selasa (09/08/2022).
Amatan Wartawan dilokasi, perbaikan jembatan tengah diupayakan secara bergotong royong. Sementara itu, jembatan darurat yang disediakan hanya dapat dilalui kendaraan roda dua saja secara bergantian. Tampak jembatan darurat yang dilintasi warga hanya dengan menggunakan alas papan dan plat besi dengan lebar kurang lebih satu meter dengan panjang dua meter. Terlihat pada sisi kiri, tidak disediakan penghalang atau pelindung untuk menghindari pengendara terjatuh kesungai, hanya dibuat seutas tali pada bagian pinggir jembatan darurat, sehingga warga yang melintas was – was atau khawatir terperosok masuk kedalam sungai saat melintasi jembatan darurat tersebut.
Dilokasi yang sama, Kepala Desa Tanjung Rejo Selamet menuturkan, setelah pihaknya mengetahui akses warga terputus akibat jembatan yang ambruk telah berupaya untuk mengadakan gotong royong ucapnya.
” Jembatan ini ambruk pada hari Sabtu dini hari, paginya itu langsung kita adakan gotong royong” tandasnya.
Dibeberkan warga lainnya, bahwa jembatan sementara ini yang terbuat dari susunan pohon kelapa dibuat karena adanya perbaikan pada jembatan utama.
” Jembatan ini roboh dilalui alat berat skavator milik dinas PU, saat itu ada pengerjaan perbaikan tanggul, jadi mau pulangnya melintasi jembatan sementara ini. Akibat tidak tahan ya jatuhlah kesungai ” ucap warga dilokasi.
Sebelumnya, Kepala Dinas Sumber Daya Air, Bina Marga dan Bina Konstruksi Deli Serdang, Janso Sipahutar membenarkan rusaknya jembatan tersebut. Menurutnya, jembatan tersebut adalah jembatan sementara yang terbuat dari batang kelapa.
Untuk pengerjaan proyek jembatan tetap berlanjut. Sementara itu untuk jembatan alternatif, Janso memastikan segera akan diperbaiki kembali, sebutnya.
” Jembatannya masih dalam pelaksanaan. Besinya sudah selesai dirakit di luar. Jembatan sementara yang rusak akan segera diperbaiki, dan saat ini sedang mengumpulkan batang kelapa sebanyak 50 batang. kalau tidak ada kendala nanti malam atau besok pagi sudah sampai. Untuk sementara masyarakat dan roda 2 dapat melewati jembatan baru yang masih dalam tahap pengerjaan,” tandasnya dalam sambungan whatshap, Minggu, (07/08/2022).
Untuk diketahui, jembatan Paluh Merbau, Desa Tanjung Rejo ini sedang dalam perbaikan. Dengan menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Deliserdang Sumatera Utara tahun anggaran 2021 dengan nilai sebesar 12.932.088.000.00 (dua belas milliar sembilan ratus tiga puluh dua juta delapan puluh delapan ribu rupiah).
Terhitung dari sejak dikerjakan pada bulan November tahun 2021, hingga pada bulan Agustus tahun 2022 pengerjaan jembatan Paluh Merbau ini masih belum menunjukkan adanya tanda – tanda akan selesai dikerjakan atau dengan kata lain, masih jauh dari harapan masyarakat untuk dapat digunakan segera mungkin guna kelancaran aktivitas warga sampai batas pengerjaan proyek ini berakhir pada bulan September tahun 2022, atau sekitar satu bulan lagi masa pengerjaan proyek tersebut. (Ly Tinambunan).








