Sarolangun, lintas10.com- Forum komunikasi pimpinan Daerah (Forkompinda) mengelar rakor di Aula Mapolres Sarolangun Senin (1/11 2021) bersama para jenang para Temenggung dan pendamping warga Suku Anak Dalam, dalam penanganan pasca konflik
berdarah pada Jumat sore kemarin di wilayah PT jaw.
Rakor itu langsung di pimpin Bupati Sarolangun Drs. H. Cek Endra di hadiri unsur pimpinan daerah di antaranya Kejari Sarolangun, kepala Pengadilan Negeri, Dandim Sarko, Kapolres Sarolangun AKBP Sugeng Wahyudiono SIK, Wadir Diskrimum dan Wadir Intelkam Polda Jambi dan Kapolres Batang hari AKBP Heru Ekuanto SIK, Para kepala OPD di lingkungan Pemerintah Kabupaten Sarolangun, Camat Batin V111 Ahyar Mubarok , Camat Air Hitam Erjoni Edison, kepala Desa.
Dalam pertemuan itu bupati meminta masyarakat menahan diri dan tidak lagi
Melakukan balas dendam terhadap para SAD, sebaliknya para pelaku akan tetap di proses sesuai aturan yang berlaku.
“Dari itu semua masyarakat saya harapkan untuk menahan diri, jangan terpancing isu propokasi, mari kita bergandengan tangan kembali dan tetap seperti semula nya,” ujar Bupati dihadapan yang hadir.
Dari Rakor bersama tersebut para ketua lembaga Adat, kades Jenang dan Temenggung di simpulkan agar pelaku ini dalam waktu dekat menyerahkan diri.
“Bagi yang tidak bersalah silahkan kembali ketempat mereka yang nanti akan kita monitor,” kata Cek Endra.
Lebih lanjut di sampaikan Bupati, selain melakukan langkah hukum bagi pelaku hal berikutnya semua senjata api milik suku anak dalam ini akan di tertibkan oleh pihak penegak hukum, karena
senjata api ini tidak boleh di bawa bekeliaran begitu saja.
“Untuk tahap awal kita minta para
Warga SAD menyerah seja secara suka rela. jika masih membandel kita minta Pak Kapolres melakukan razia,” kata Bupati.
Dari kejadian penembakan ini tak bisa di pungkiri, telah terjadi berkali kali penembakan yang di lakukan SAD terhadap masyarakat.
“Apa lagi mereka mencuri bawa
senjata api ini sangat berhaya sekali, dari itu kita bersama rapat koordinasi untuk melakukan langkah persuasif terutama terhadap para korban dan keluarga yang saat ini kita telah
Menjamin agar tidak lagi terjadi gesekan, Yang menjadi kendala karena mereka korban, kita berharap agar ini tidak terjadi lagi serta upaya penegakan hukum serta hal lainnya yang di anggap penting akan kita evaluasi ke
Depannya,” kata Bupati.
Salah satu memberikan pemahaman supaya otak mereka tidak di cuci lagi dari pihak yang bisa merugikan orang banyak dengan cara mengambil tanah perusahaan dengan cara yang
Megatasnama tanah ulayat, tanah adat dan lainnya dengan cara melawan
Hukum.
“Ini yang akan kita lakukan kedepannya untuk menyadarkan para orang rimba,” kata Bupati.
Kapolres Sarolangun AKBP Sugeng WD SIK mengatakan langkah hukum yang sedang di lakukan untuk saat ini sedang berjalan dan di lakukan dengan cara Persuasif.
“Sesuai yang disampaikan oleh pak bupati kita berkordinasi dengan para temenggung untuk mengajak
Para pelaku menyerahkan diri, selain itu bagi yang tidak terlibat silahkan untuk kembali hidup normal,” sebut Kapolres.
Dikatakan orang nomor satu di MAPOLRED Sarolangun ini para pelaku dalam kasus penembakan berjumlah lebih dari dua orang, berdasarkan hasil penyelidikan yang di lakukan tim.
“Langkah yang kita ambil adalah dengan tindakan hukum, namun saat ini upaya persuasif, memberikan kesepakatan pada para temenggung untuk
membawa pelaku menyerahkan diri, apa bila kurun waktu yang kita berikan mereka gagal dan menyerahkan diri . maka akan dilakukan tindakan tegas sesuai aturan yang berlaku,” pungkasnya.
Hal senada juga di sampaikan oleh Kapolres Batang hari AKBP Heru Ekuanto SIK saat itu
mengatakan ia di undang untuk hadir pada Rakor porkompimda ini pada prinsipnya sepakat dan setuju.
“Kehadiran kita untuk
Memastikan warga kita,” tandas Kapolres. (Asmara)