1 Tahun 6 Bulan, Teror Dan Pengrusakan Mobil Wartawan Masih Misterius Di Labuhan Batu

Rantauprapat,lintas10.com- Hingga kini teror yang di arahkan kepada Wartawan Surat Khabar Harian Medan Pos belum terungkap dan terkesan tidak ada kemauan Polisi untuk mengusutnya.

Pernyataan itu di cetuskan SM Rambe,kepada lintas10.com, baru-baru ini Sabtu (28/1/2017) mengungkapkan sudah 1 Tahun 6 Bulan mobilnya parkir karena mengalamk kerusakan diduga dihancurkan orang tidak dikenal dan belum terungkap pelakunya.

“Sederhana saja,kalau ada kemauan aparat dan semua pihak apa yang tak bisa diungkap?, jadi gimana kalau saat itu saya atau keluarga luka bahkan mengalami kematian,apakah Polisi diam juga tanpa jemput bola untuk melakukan lidik?”,keluh SM Rambe penuh kesal.

SM Rambe yang pernah menjabat Ketua Wartawan Unit Polres Labuhanbatu masa di jabat Robert Kennedy ini sangat menyayangkan terkesan pihak aparat tak peduli atas teror yang dialaminya,Selasa dini hari (14/7) 2015 tepatnya bulan Ramadhan ke 28 pukul 1:30 di teras Gedung Balai Wartawan Jalan Gose Gautama Rantauprapat-Labuhanbatu-SUMUT.

Lanjut Rambe, ia sedikit mengkisahkan bahwa kejadian hancur Mobilnya itu diduga suruhan seseorang Gembong Bandar Narkoba,Namun secara fakta tidak bisa langsung dituding.

SM Rambe yang sejak Tahun 2006 dipercaya Bupati tinggal di Balai Wartawan ini sangat meyakini bila ada langkah-langkah dan strategi yang dilakukan Polisi pasti ada titik terangnya.

Sebab diduga Gembong Narkoba yang sudah masuk Daftar Pencarian Orang sejak 24 Agustus 2015 itulah dalang maupun otak pelakunya yang hingga kini belum ditangkap.

“Ehh,siapa ya,gak kenal ya,kau beritakan aku ya,mau kau tangkapkan aku ya,apa yang kau sms sama pak Dodi,AWAS KAU YA KUHABISI”, ungkap SM Rambe menirukan ucapan si Gembong saat berpapasan Tanggal 2 Juli 2015 sekitar pukul 11 Pagi,”:ungkapnya.

Dikatakan Rambe Setelah mengalami ancaman dan teror yang dialaminya,SM Rambe pun keesokan harinya mengajak salah seorang Pengacara Haris Nixcon Tambunan SH menemui Kasat Narkoba AKP Marajungjung Siregar untuk melakukan tindakan terhadap si Gembong yang sudah diketahui masyarakat umum setempat merupakan Bandar Besar yang sedari awal tidak pernah dimasalahkannya.

Baca Juga:  Spead Boad Kapolres Labuhan Batu Karam, Setelah Menabrak Tunggul, Wakapolres Masih Dicari

Ironisnya,pasca hancurnya Mobilnya,sejumlah wartawan yang bertugas di Kabupaten Labuhanbatu baik media cetak dan elektronik membentuk Forum Solidaritas Anti Kekerasan Wartawan ber Audensi ke beberapa Kantor OKP/Ormas salah satunya ke Kantor Pemuda Pancasila melaporkan bila ada pelakunya dari anggota maupun Kader,agar tidak di bela.

“Kita tidak mau terulang lagi pada rekan-rekan se propesi saya atas kejadian yang menimpa saya ini, untuk itu saya berharap kita dapat dilindungi oleh aparat, karena, dalam peliputan yang kita kerjakan dilindungi UU Nomor 40 tahun 1999,untuk itu jika kita sepakat agar membuat suatu Forum Solidaritas Anti Kekerasan Wartawan,”kata SM Rambe yang sangat mengetahui kali sepak terjang si Gembong sedari awal pencuri Pinang hingga sekarang kaya raya gonta ganti Mobil membangun Ruko,Rumah sewa sebagai modus “cuci uang”.

Ditempat terpisah Wakil ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Siak Provinsi Riau M.Soleman Sihotang ketika dimintai komentarnya menyayangkan sikap aparat yang tidak cepat tanggap menangani kasus tersebut apalagi menyangkut pada seorang wartawan.

“Kita sangat menyayangkan hal itu terjadi dan menimpa rekan wartawan yang bertugas di Kabupaten Labuhan Batu, ini sudah jelas pidana harus di usut secara tuntas oleh penegak hukum,” ujar Soleman.

Ditambahkan Sihotang ia meminta kepada penegak hukum segera menuntaskan kasus tersebut jangan sampai ada kesan dibiarkan begitu saja.

“Kita meminta sekali lagi kasus ini di tuntaskan dan dicari siapa pelakunya, kalau ini dibiarkan akan terjadi lagi di kemudian hari pada rekan lainnya,” tandas Soleman. (Sira)











Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses