Beruntung, Kepalan tinju tersebut tidak mengenai tubuh AS sebab seketika beberapa warga yang sedari tadi berkerumun menyaksikan kejadian tersebut menghadang aksi brutal OTK dimaksud.
“Eh, apa maksudmu. Orang mana kau. Jangan kau sok hebat di kampung kami ini ya. Ngancam – ngancam pulak kau. Sana pulang kalian sebelum diteriaki maling,” bilang warga.
Merasa aksinya dihalau, OTK tersebut mundur dan kembali ke kerumunan teman – temannya.
Namun, tak cukup itu saja. Kembali, salah satu OTK meneriakkan Kalimat ancaman juga dalam bahas Karo.
“Awas kou ya. Gara -gara engkau Turangku ngadi erdahin i kantor camat ah ndai. E maka siap – siap kou kubunuh (Awas kau ya. Kau penyebab saudaraku berhenti bekerja di kantor camat itu. Akan kubuh kau),” ujar OTK dengan menunjukkan telunjuknya ke arah AS.
Selanjutnya, para OTK bergegas kabur di lantaran situasi sudah memanas serta tidak kondusif sebab warga semakin ramai berdatangan dan sebahagian mengeluarkan Hand Phone (HP) lalu berupaya mengabadikan momen tersebut.
“Ayok – ayok. Kita dividiokan,” teriak seorang OTK sembari berlari masuk ke dalam mobil Pajero Sport berwarna putih lalu melajukannya ke arah Desa Talun Kenas yang merupakan ibu kota Kecamatan STM Hilir.
Kepada sejumlah wartawan AS menuturkan, dirinya juga belum tau persis apa pemicu hingga mendapat pengncaman.
Namun, seingatnya, AS pernah merilis sebuah pemberitaan yang dimuat di koran dengan judul Camat STM Hilir diduga telah melakukan praktik KKN dengan menerbitkan SK tenaga honorer yang notabenenya tenaga honorer dimaksud diduga memiliki dua tempat bekerja alias Double Job.
Atas peristiwa yang dialaminya, AS telah membuat laporan pengaduan di Polresta Deli Serdang sesuai STPL, Nomor : STTLP/B/273/IV/2023/SPKT/Polresta Deli Serdang/Polda Sumatera Utara tertanggal 04 April 2023. (Rls).