Akibat Aktivitas Penangkap Cumi-cumi Penyu Sisik Terancam Punah

lintas10.com (Kalteng/Seruyan) – Aktivitas kapal penangkap cumi-cumi yang berada di dekat wilayah perairan laut Kabupaten Seruyan, Kalimantan Tengah, mengancam kelestarian penyu sisik.

Hal tersebut dimana terlihatnya sekarang ini,dari pantauan Lintas10.com Kalteng, dengan Banyaknya kapal penangkap cumi yang beraktivitas pada malam hari membuat penyu sisik tidak bisa ke pantai untuk bertelur.

Karena diketahuinya untuk perairan laut Seruyan merupakan salah satu jalur perlintasan migrasi penyu sisik ke berbagai daerah di Indonesia, karena kawasan pantai gelap, sunyi dan berpasir.

Pesisir pantai Seruyan menjadi salah satu lokasi dari penyu sisik bertelur, terutama di pantai Desa Sungai Perlu, Kecamatan Seruyan Hilir. Sejak aktivitas kapal cumi ramai pada malam hari,dan pada sekarang ini tidak pernah lagi menemukan ada penyu yang mau bertelur ke wilayah pantai seperti halnya kebiasaan waktu dulu.

Meski belum ada bukti atau hubungan yang kuat, sejak ramainya aktivitas kapal nelayan, khususnya kapal cumi-cumi.

Kemungkinan besar dapat dipridiksikan dalam jangka panjang, tingginya aktivitas kapal cumi-cumi yang sudah membentengi wilayah perairan laut Seruyan, tidak hanya akan mengancam kelestarian berbagai hewan laut yang dilindungi, tapi juga dapat merugikan nelayan tradisional Seruyan.
Dari pantauan dilapangan dimana dengan jelas terlihat Pada malam hari bisa kita lihat, kapal cumi ini begitu banyak dan rapat seperti membentuk benteng, bukan hanya penyu yang takut menuju pantai, tapi ikan juga jadi tidak bisa masuk ke dalam perairan Seruyan.
Penyu sisik (net)
Penyu sisik (net)
Doni salah seorang warga Kabupaten Seruyan mengungkapkan keprihatinannya terhadap keberadaan Penyu Sisik yang mulai terusik bahkan diambang kepunahan.”kita meminta supaya semua pihak ikut menjaga kepunahan hewan itu dari kepunahannya,” tandas nya singkat. (Fathul Ridoni)
Baca Juga:  Pengedar Sabu Mentaya Seberang akhirnya diciduk Sat Resnarkoba Polres Kotim

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.