Bahkan, ia pun mengibaratkan Apri Budi seperti duri dalam daging di masa lalu karena kerap membuat ricuh di tubuh Partai Golkar Sumut.
“Jadi ya, cobalah cari produk-produk baru yang untuk dijual gitu, jangan mengobok-ngobok Golkar,” tegas pengurus DPD partai Golkar Sumut itu kepada wartawan.
Jaya juga menyatakan, Partai Golkar Sumut tidak pernah memberikan kuasa kepada Apri Budi untuk membuat dumas ke Polda Sumut.
“Kalau mandat itu sudah dipastikan tidak ada. Jadi Apri Budi ini, ya kadang memang itu kerjaannya, buat-buat sensasi yang tidak jelas. Jadi itu memang udah kerjaan dia itu,” sebut Jaya lagi, yang kembali menegaskan bahwa Apri Budi sering memang membuat ricuh di dalam organisasi yang digelutinya dulu.
“Jadi, ya saya ingatkan kepada organisasi tempat bernaung saat ini untuk hati-hati juga,” Jaya, berpesan.
Terpisah, kader pengurus Golkar Sumut lainnya, berharap kepada Ketua DPD Golkar Sumut untuk menindak tegas Apri Budi, karena telah ‘mengotori’ partai berlambang pohon beringin itu.
Sebagai kader, dirinya tidak punya wewenang untuk membuat Dumas membawa nama partai golkar.
“Ya, kalau bisa laporkan balik si Apri Budi, biar jera dia,” sebut pengurus tersebut.
Sebab, ia menilai apa yang dilakukan Apri Budi adalah tindakan tidak pantas. Apalagi jauh-jauh hari Ketua DPD Golkar Musa Rajekshah sudah menyatakan bahwa berita yang sempat viral itu tidak benar.
“Saat ini kader-kader Partai Golkar Sumut tetap solid di bawah kepemimpinan Ijeck (sapaan akrab Musa Rajekshah -red),” tandasnya.
Sebelumnya, Apri Budi yang mengaku kader Partai Golkar Sumut melaporkan akun media sosial (medsos) Instagram dan portal berita yang diduga menyebarkan video hoaks, yang menarasikan Wali Kota (Walkot) Medan Bobby Nasution mencabut bendera Golkar. Total ada empat akun Instagram, Selain itu, ada satu portal berita
nasional dan empat portal berita lokal.