Lintas10.com, Medan – Proyek pematangan lahan untuk pembangunan Islamic Centre menjadi sorotan publik baru – baru ini. Dalam tender proyek tanah timbun yang diadakan oleh Dinas Perumahan Kawasan dan Permukiman, Cipta Karya dan Tata Ruang Kota Medan sebagaimana amatan wartawan di Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) dengan Harga Perkiraan Sendiri (HPS) dengan total 23.138.180.000, Rupiah.
Sebagaimana disampaikan oleh Direktur Barisan Rakyat Pemerhati Korupsi (Barapaksi), Otti Batubara bahwa tanah Galian C yang mau di keluarkan dari lapangan merdeka sekitar 177.000 m³, dan tanah itu juga yang alihkan ke Islamic Center.
Dalam proyek Islamic Centre hanya mampu menampung tanah berkisar 54000m³. Dengan kata lain bahwa tanah dari lapangan merdeka masih berlebih.
Lantas timbul pertanyaan di tengah – tengah publik, jika kapasitas proyek Islamic Centre hanya membutuhkan atau hanya mampu menampung tanah timbun sekitar 54000m³ kemana sisa tanah galian yang dari lapangan merdeka?
Tanah galian dari lapangan merdeka saja masih banyak berlebih, untuk apa lagi dikucurkan uang dari APBD Pemko Medan Rp 23 milliar lebih?
“Ke mana tanah sekitar 120.000 m³ tanah sisa galian C itu di alihkan? kalau di buang ya harus jelas di buang kemana? kalau di jual, kemana hasil penjualannya?” tanyanya heran.
Menanggapi hal itu, Kepala Dinas Perumahan Kawasan dan Permukiman, Cipta Karya dan Tata Ruang Kota Medan Endar Sutan Lubis mengklaim bahwa data pihak Perkim lengkap, bahwa proyek tersebut sudah sesuai dan menghabiskan anggaran APBD Pemko medan berkisar Rp 23.138.180.000,00.
“Kalau tidak diperlihatkan kontraknya susah menjelaskannya, yang jelas informasi itu tidak benar. Penimbunan di Islamic Center itu sumbernya ada dua, yang pertama memang kita membeli tanah, dengan spesifikasi tertentu. Yang kedua didatangkan dari lapangan merdeka ucap Endar” Selasa (09/05/2023).
Di Lapangan Merdeka tidak ada biaya hanya sewa alat saja. Kalau dilihat di lapangan jelas ada pemisahnya itu yang mana yang dibeli yang mana yang dari lapangan merdeka. Itu bukan hanya penimbunan, itu juga buat cerocok penahan supaya tanah itu jangan hanyut dibawa air.
Endar Sutan Lubis juga mengatakan agar awak media datang esok hari ke kantornya yang berada di Jalan Asrama Haji.
Awak media menyanggupi untuk melihat data yang dimaksud pada hari Rabu (10/05/2023) sekira pukul 10.00 wib. Akan tetapi lewat sambungan selular Endar mengatakan belum berada di kantor.
“Saya sedang tidak di kantor. Saya ada panggilan mendadak dari Wali Kota Medan” ucapnya di ujung percakapan via telepon. (Ly).