Penampakan Harimau, Warga Desa Siraisan Sekitar kecamatan Ulu Barumun Resah

Lintas Tabagsel1,326 kali dibaca

Padang Lawas, lintas10.com- Warga kabupaten Padang Lawas, tepatnya di desa Siraisan sekitar kecamatan Ulu Barumun dan Pagaranbira kecamatan Sosopan enggan ke kebun sejak sebulan belakangan karena Harimau sumatera sering muncul, bahkan mendekati areal pemukiman.

Menurut H Puli Parisan Lubis, anggota DPRD Palas dari Dapil Sosopan sekitar, Jum’at (10/12), warga Padang lawas di desa Siraisan, Pagaranbira Jae, Pagaranbira Julu, dan desa Hutabargot sudah sebulan enggan berusaha ke kebun, sejak si raja rimba (harimau sumatera) sering muncul dekat pemukiman.

Apalagi warga di empat desa itu dominan mata pencahariannya berkebun, sekarang tidak bisa lagi berusaha semenjak seringnya muncul si raja hutan mendekati pemukiman.

Hal ini menjadi persoalan baru, selain tidak ada sumber pendapatan lain selain bertani, tentunya sangat berdampak pada biaya kebutuhan anak sekolah.

“Ini tentunya jadi perhatian kita bersama, dan kita berharap, BKSDA dapat memastikan penangkapan binatang buas tersebut. Bila perlu segala sumber daya disiapkan untuk menangkap harimau itu. Dan kita siap bergandengan tangan penanggulangannya,” tukas kader PKS ini.

Sementara Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Amit Hadi Nasution yang dihubungi mengaku pihaknya sudah berkoordinasi dengan dinas ketahanan pangan, untuk mengkondisikan bantuan terhadap warga terdampak. Dan sejauh ini, masih proses pendataan.

“Kita sudah koordinasikan dengan ketahanan pangan, saat ini masih fokus mendatanya,” terang Amit Hadi.
Sedang Andoko Hidayat, selaku Humas BBKSDA Sumut menyebutkan kabar munculnya harimau tersebut berawal saat warga menemukan jejak dua Harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae) di desa Siraisan, Kecamatan Sosopan, Kabupaten Padang Lawas, Provinsi Sumatera Utara pada akhir Oktober dan awal November 2021 yang lalu.

Saat itu petugas Balai Besar KSDA Sumatera Utara melalui Seksi Konservasi VI Kota Pinang pada Bidang KSDA Wilayah III Padangsidimpuan melakukan penghalauan/pengusiran dengan menggunakan jenduman dan mercon.
Belum berakhir sampai disitu, si raja hutan kembali muncul menampakkan
dirinya dan menimbulkan keresahan warga.

Baca Juga:  HIPAKAD Tapanuli Selatan Berbagi Takjil

Setelah menerima laporan dan informasi, Tim Seksi Konservasi Wilayah VI Kota Pinang segera menuju lokasi di desa Siraisan, Sabtu 27 November 2021.

Tim langsung berkoordinasi dengan Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Padang Lawas Arpan Nasution, anggota DPRD Padang Lawas, Kepala Desa Siraisan, Kepala Desa Pagaranbira Jae, Kepala Desa Siundol Julu dan Kepala Desa Pagaranbira Julu.

Informasi yang diperoleh bahwa harimau tersebut masih sering berkeliaran dan terlihat di sekitar desa Siraisan, desa Hutabargot, desa Pagaranbira Jae dan desa Siundol Julu, yang ditandai dengan jejak-jejak yang ada di sekitar desa.

Bahkan, beberapa orang warga, diantaranya Ahmad Dian Saputra Nasution serta Ipan, melihat
langsung satwa dimaksud pada Kamis (25/11) lalu. Diperkirakan panjangnya sekitar 2 meter, tinggi sepinggang orang dewasa, jalannya lamban dan terlihat kurus. Diduga harimau tersebut dalam kondisi sakit, katanya.

Selain itu lanjutnya, feses (kotoran) harimau terlihat berceceran disekitar Desa Huta Bargot. Berdasarkan analisis Tim, feses terlihat tidak normal dan mencret. Dari feses tersebut diperkirakan harimau memakan tanah, sehingga Tim juga mengindikasikan harimau dalam keadaan sakit.

Menurut Hasil kamera trap yang dipasang petugas Balai Besar KSDA Sumatera Utara pada awal November, terpantau/terekam satu ekor Harimau Sumatera yang sedang berjalan dengan normal, namun terlihat kurus di Desa Huta Bargot.

Untuk menghindari terjadinya konflik dan hal-hal yang tidak diinginkan, Sekda
Kabupaten Padang Lawas bersama anggota DPRD Padang Lawas, Kepala Desa Siraisan serta tokoh masyarakat memohon kepada Balai Besar KSDA Sumatera Utara agar dilakukan pemasangan perangkap.

Balai Besar KSDA Sumatera Utara didukung Yayasan Parsamuhan Bodichitta Mandala Medan (YPBMM) lembaga mitra kerjasama Balai Besar KSDA Sumatera Utara serta Pemkab Padang Lawas memasang dua unit kandang perangkap, masing-masing
dipasang di desa Huta Bargot dan di desa Pagaranbira.

Baca Juga:  Kodim 0212/Tapanuli Selatan (TS) Menggelar Vaksinasi kekeluarga Purnawirawan dan Ormas

Namun sampai saat ini belum berhaail maauk perangkap, karena itu tim juga terus mengingatkan dan menghimbau agar warga berhati-hati, jangan bepergian ke hutan sendirian, dan pulang dari kebun sebelum hari mulai gelap. (MAB)

PADANG LAWAS, 10 Desember 2021
Penulis: M. Arif Butar Butar

 

 

 











Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses