Malam Pagelaran Seni Pemkab Palas Pada Open Stage PRSU Medan

Padang Lawas, lintas.10-Malam pagelaran seni Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Padang Lawas (Palas) pada open stage Pekan raya Sumatera Utara (PRSU) Medan Senin (2/4) pukul 20.00 Wib. Pagelaran seni tersebut berthemakan Horas Palas.

Acara secara resmi dibuka Pjs Bupati Palas Ir H Muhammad Armand Effendy Pohan MSi. Hadir pada kesempatan itu Anggota DPRD Palas H Marhan Siregar, raja Parlindungan Nst, Abdi Faisal, Ir Hotman Parimpunan,dan Tongku Solah Hamonangan, Sekretaris Daerah Palas Arpan Nst, Staf Ahli Bupati Parmohonan Lubis, Thamrin Harahap, Hj Irinka Rachmawati, Asiten I GT Hamonangan Daulay Asiten III Zakaria Harahap, dan sejumlah pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Palas.

Hadir juga Kabag Humas Setdakab Palas Imron Saleh Siregar, Kabag Hukum Agus Saleh Saputra Daulay, Kabag Orta Nurkhopipah, Kabag Ekonomi Gempur Nst, dan seluruh camat se-Kabupaten Palas. Dan disaksikan ratusan masyarakat kabupaten Palas baik yang beromisili di Kota Medan, begitu juga yang datang langsung dari Kabupaten Palas.

Pagelaran Seni itu dimulai dengan penampilan Tor-Tor Sabe-Sabe durasi 10 menit dimulai sebelum acara pembukaan secara resmi oleh Pjs Bupati Palas Bapak Ir H Muhammad Armand Effendy Pohan MSi, yang mana Tor-Tor tersebut merupakan permohonan kepada Pjs Bupati Palas dengan menyodorkan burangir dibalut (dibungkus) ulos nagorsing (kain kuning) untuk dimulainya acara pagelaran seni budaya Pemerintah Kabupaten Palas.

Setelah penampilan Tor-Tor Sabe-Sabe dilanjutkan Bimbingan dan Arahan sekaligus membuka acara secara resmi oleh Pjs Bupati Palas Ir H Muhammad Armand Effendy Pohan MSi. Dalam sambutannya Pjs Bupati Palas menjelaskan kesenian merupakan salah satu unsure dasar dalam kehidupan bermasyarakat yang berperan penting membentuk kepribadian dan pola pikir masyarakat.

“Seni merupakan hasil ekspresi manusia dan budayanya. Melalui seni, manusia dapat membentuk dan mengembangkan kemampuannya dalam berbudaya,”ungkapnya.

Baca Juga:  Bupati Labura Lantik 202 Pejabat Eselon Di Halaman Terbuka , Ahmad Jabat Sekda,Sugeng Kadis Infokom

Disamping itu lanjutnya, akan menumbuhkan rasa saling menghormati dan saling menjaga budayanya. Seni dalam kehidupan manusia ikut mendidik manusia dan masyarakat menjadi beradab agar kehiduoan manusia menjadi lebih harmonis dan berbudi luhur, dan sejarah mencatat akan prestasi-prestasi seni dalam peranannya membentuk sikap budi manusia.

Dikatakan, melalui tema Pekan raya Sumatera Utara ke-47 “mari jadikan Propinsi Sumatera Utara sebagai destinasi investasi, pariwisata, dan perdagangan, diharapkan pada pagelaran kesenian daerah PRSU sebagai investasi untuk memperkenalkan seni budaya khas Palas serta dapat memahami, menghayati dan memaknai dengan benar.

“Untuk menjadi sumber edukasi, inspirasi dan rekreasi khususnya bagi para perantau asal Kabupaten Palas agar ingat kepada kampung halaman, dan timbul keinginan pulang kampung serta turut memberikan kontribusi yang konstruktif terhadap pembangunan daerah Kabuoaten Palas,”jelasnya.

Dijelaskan, pelestarian seni dan budaya melalui pariwisata dapat memeprteguh tatanan nilai budaya luhur dan sebagai perisai generasi muda ditengah-tengah arus globalisasi saat ini yang mengarah pada budaya asing.

“Saya yakin masyarakat Palas memiliki potensi yang bisa dikembangkan menjadi usaha ekonomi kreatif sehingga dapat secara perlahan mengubah sifat konsumerisme masyarakat menjadi budaya produktif dengan menjadikan potensi seni budaya sebagai usaha ekonomi kreatif yang akhirnya akan membuka lapangan pekerjaan,”harapnya.

Pada kesempatan itu, Pjs juga berpesan kepada seluruh masyarakat Palas yang hadir agar bersinergi dalam kegiatan melestarikan seni dan budaya Kabupaten Palas. Karena, kesadaran untuk terus-menerus mengembangkan dan melestarikan seni dan budaya daerah Kabupaten Palas pada hakikatnya bukan hanya menjadi tanggung jawab satu pihak, melainkan tanggung jawab bersam, baik seniman, budayawan, masyarakat maupun pemerintah.

“Hal ini penting menjadikan masyarakat Kabupaten Palas yang berbudaya dan menjadi tuan rumah didaerahnya sendiri,”ucapnya.

Baca Juga:  Anggota MPR-RI Saleh Daulay Sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan Di Padang Lawas Utara

Dipenghujung, Pjs Bupati Palas membacakan beberapa bait pantun seperti : Pohon jati kuat kayunya, Pohon nyiur tinggi batangnya, Kita gali kesenian melalui Pekan Raya Sumatera Utara, Untuk memajukan budaya Indonesia. Buah rambutan manis rasanya, Di beli dipasar untuk dimakan, Kabupaten Palas banyak seni budayanya, Mari sama-sama kita majukan.

Kemudian Tor-Tor Raja Pamusuk diselenggrakan sebagai pembukaan oleh Pjs Bupati Palas Ir H Muhammad Armand Effendy Pohan MSi, Sekretaris Daerah Palas Arpan Nst, Staf Ahli Bupatisebagai panortor, Asisten 1, 2 dan 3 sebagai bayo-bayo atau pangayapi.

Naposo/Nauli Bulung durasi 10 menit dimulai sesudah persembahan kepada seluruh tamu undangan agar para tamu undangan merasa dihormarti atas kedatangannya pada acara pagelaran seni budaya Kabupaten Palas. Disamping itu, sebagai upaya pelestarian budaya Kabupaten Palas supaya generasi muda mengetahui, memaknai dan memahami isisnya yang telah diwariskan secara turun-temurun dari nenek moyang kita dahulu.

Kesenian tradisional ini perlu selalu dilestarikan tanpa terpengaruh dengan budaya modern yang melanda generasi saat ini, Tor-tor tersebut tidak pudar dimakan usia dan tak luntur dimakan zaman.

Kemudian Pasombu lungun durasi 60 menit, hati kita terkadang meradang, akibat kerinduan yang tak bertepi. Entah kemana kita menjemput kenang-kenangan masa lalu, untuk direkam kembali, ditontin, dilakukan dan dirasakan seperti permainan margala panjang, marsionjap, cacaumro, jambata tapanuli dan markusip sambil berbalas pantun, seru sekali. Tubu anggi pege-pege, Natubu di panyorbuan, Naum soramu pe anggi hubege, Mago lungun tolu bulan.

Kemudian penampilan Tano Atubuan durasi 40 menit, suatu kisah menarik sekelumit penderitaan sepasang suami istri yang hars merasakan indahnya dunia, harus tercabik pada kisah pilu. Ditinggal pergi sang suami untuk selamanya. Krena tuntutan perang, dunia seakan runtuh, hati tercabik perih, kemana kaki harus melangkah membawa sang buah hati ibarat berbagu duka bersama kecuali menangis.

Baca Juga:  Polisi Tembak Resedivis Curas Kambuhan

Dan sesudah kemerdaakn diraih, sepasang suami istri yang bernama Tongku Lembang hasibuan dengan sang istri tercinta bernama Sarifah Baoru Nasution. Mereka bertekad bulat menancapkan sng Merah Putih persis dihalan rumah mereka yang sekarang terletak di Banjar Keliling lingkungan lima Sibuhuan yang disebut sebagai jalan Merdeka Sibuhuan.
Beberapa puluh tahun setelah kemerdekaan diraih, lahir sebuah daerah otonomi berdasarkan UU Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2007 tentang pembentukan Kabupaten Palas di Propinsi Sumatera Utara.

Selanjutnya penampilan tari wisata dan budaya, dan pembacaan puisi Tongku Lembang Hasibuan dan puisi Padang Lawas. (Supriadi).











Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses