“Selain itu, banyak upaya mendegradasi Mas Roy. Misalnya karena kasus masih menyimpan barang-barang sewaktu aktif di Menpora. Itu masih digoreng dan berdampak,” kata Renanda.
Di sisi lain, ada caleg debutan Demokrat yang justru lolos, misalnya Lasmi Indaryani. Meski belum pernah terjun ke politik, Lasmi yang bertarung di Jateng VII (Banjarnegara, Purbalingga, Kebumen) ini merupakan mantan manajer Persibara Banjarnegara. Ia pun anak Bupati Banjarnegara Budhi Sarwono.
Lasmi pernah menjadi sorotan publik karena melaporkan kasus mafia bola di PSSI. Menurut Renanda, “Lasmi punya komunitas, infrastruktur yang dengan mudah dipromosikan.”
Sementara itu, caleg beken lain seperti Jansen Sitindaon atau Ferdinand Hutahean gagal lolos karena faktor politik identitas. Keduanya sama sekali tak merasakan manfaat efek e kor jas dari dukungan Demokrat ke Prabowo-Sandi.
Demikianlah, pertarungan ke Senayan tak ubahnya kompetisi ketat, dengan ratusan caleg bak atlet yang harus siap menang atau pun kalah. (sumber. Kumparan.com)