Jakarta,lintas10.com- Akbar Faisal terkejut melihat rekapitulasi Pemilu Legislatif di daerah pemilihan Sulawesi Selatan II. Perolehan suara politisi Partai NasDem itu cekak. Kursi DPR RI untuk NasDem dari dapilnya malah diborong dua istri bupati di Sulsel. Alhasil, Akbar gagal lolos menjadi anggota DPR periode 2019-2024.
Semula ia cukup pede bisa mengamankan kursi ke Senayan untuk periode ketiganya secara berturut-turut. Survei Indikator Politik hingga akhir Maret lalu menunjukkan elektabilitasnya paling tinggi di Sulsel II. Dapil ini meliputi Kabupaten Bulukumba, Sinjai, Bone, Wajo, Soppeng, Parepare, Barru, Pangkep, dan Maros.
Sepekan sebelum pencoblosan, 10 April 2019, survei SMRC juga menempatkan Akbar pada peringkat teratas caleg DPR di dapil tersebut. Ia melampaui suara caleg separtainya, Syahrul Yasin Limpo, yang notabene mantan Gubernur Sulawesi Selatan dua periode.
Namun, hasil rekapitulasi mementahkan semua prediksi. Akbar cuma berada di posisi ketiga dengan 40 ribu suara. Sementara istri Bupati Barru Suardi Saleh, Hasnah Syam, dan istri Bupati Wajo Amran Mahmud, Siti Maryam, bertengger di peringkat pertama dan kedua. Hasnah Syam meraih sekitar 50 ribu suara, sedangkan Siti Maryam mengantongi sekitar 47 ribu suara.
“Bukan hanya di dapil saya, di dapil Sulsel III itu calon incumbent NasDem juga kalah dari istri bupati. Begitu parahnya situasi ini,” ujar Akbar kepada kumparan, Selasa (7/4/2019).
Akbar tak habis pikir bisa kalah di dapil yang menjadi langganannya melenggang ke Senayan 10 tahun terakhir. Padahal Akbar merasa rajin menjaga simpul dan konstituen di 9 kabupaten di sana. Mantan legislator Hanura ini menduga, status istri bupati memberikan keuntungan tersendiri bagi Hasnah Syam dan Siti Maryam.
Mereka, menurut Akbar, bisa “kampanye” gratis lewat berbagai program pemerintah yang ditelurkan oleh bupati. “Inilah dampak sistem proporsional terbuka. Jadi partai hanya memikirkan elektabilitas, kaderisasi hancur,” tutur Akbar.