Kala Caleg Primadona Terpental dari Senayan

Lintas Jabodetabek785 kali dibaca

Tersingkir di Dapil Neraka. Infografik: Satrio Herlambang Putra/kumparan
Kegagalan caleg andalan juga menimpa Partai Demokrat. Nama besar di DPR seperti Syarief Hasan, Max Sopacua, dan Roy Suryo sepertinya tidak akan kembali memeriahkan Senayan di periode 2019-2024.

Syarief dan Max bertarung di dapil neraka. Syarief turun di Jabar III dan harus bersaing dengan Eddy Soeparno, Rieke Diah Pitaloka, Maruarar Sirait, hingga Riza Patria. Sementara Max berjibaku di Jabar V yang dikenal sebagai dapilnya Gerindra. Di sana, ia berebut suara dengan Fadli Zon, Primus Yustisio, Faldo Maldini, Adian Napitupulu, Ferdinand Hutahean, Ravindra Airlangga, hingga Sahrul Gunawan.
Wasekjen Demokrat Renanda Bachtar menjelaskan, terdapat beberapa faktor di balik kegagalan caleg petahana. Pertama, dapilnya memang neraka sehingga sang caleg harus bersaing dengan kandidat internal partai maupun lawan berat asal partai lain.

Kedua, intensitas interaksi dengan dapil minim karena kesibukan sang caleg mengawal pilpres. Ketiga, masalah logistik yang menjadi faktor signifikan di pemilu serentak ini.
Keempat, munculnya caleg baru yang punya bekal komunitas dan simpul kuat di dapil tersebut. Biasanya, caleg seperti ini lahir dan besar di dapilnya dan sudah aktif di berbagai komunitas sejak lama.

“Kami tentunya terkejut Pak Syarief tak lolos. Saya dapat informasi terakhir, memang kalah dari Hedi Permadi Boy,” ujar Renanda di Gandaria, Jakarta Selatan, Jumat (3/5).

Hedi Boy juga politisi Demokrat. Ia, ujar Renanda, merupakan caleg muda asli Cianjur yang memiliki sejumlah komunitas dan simpul di dapil yang juga menjadi tempat kelahirannya.

Lain lagi penyebab Roy Suryo gagal lolos ke Senayan. Renanda menilai warga Yogyakarta ingin memilih caleg baru demi penyegaran.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses