Kala Caleg Primadona Terpental dari Senayan

Lintas Jabodetabek785 kali dibaca

Budiman baru intensif menggarap dapilnya tiga pekan terakhir menjelang pencoblosan. Itu pun tak setiap hari ia ada di dapil.

Caleg PDIP lain yang gagal melenggang ke Senayan adalah Maruarar Sirait. Ia bertarung di dapil “neraka” Jawa Barat III. Kompetitornya berat dan punya nama besar, mulai Sekjen PAN Eddy Soeparno, Waketum Demokrat Syarief Hasan, hingga Ketua DPP Gerindra Ahmad Riza Patria. Belum lagi ada kandidat separtai yang tak kalah kesohor, Rieke Diah Pitaloka.
Bagi Maruarar, dapil Jabar III merupakan medan tempur baru. Selama tiga periode berturut-turut sejak 2004, ia selalu maju dari Jabar IX. Maruarar enggan berspekulasi soal penyebab kekalahannya. Usai tak lagi menjadi anggota DPR, Maruarar berniat menyibukkan diri dalam berbagai organisasi olahraga seperti sepak bola dan catur.

“Saya tak perlu mencari-cari (kegiatan). Kita tetap bersyukur karena Pak Jokowi dan PDI Perjuangan menang di Pemilu 2019 ini,” ujarnya kepada kumparan.

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto berpendapat, calon petahana punya privilese untuk meraih kemenangan. Meski ada caleg langganan Senayan yang tak lolos, menurut dia lebih banyak caleg petahana di PDIP yang menang.

“Yang lebih penting itu adalah kerja kolektif kolegial untuk memenangkan suara partai secara keseluruhan dan Pak Jokowi. Terbukti memang seluruh elemen partai bekerja dan PDIP bisa menang pemilu dan Pak Jokowi menang pilpres,” ujar Hasto kepada kumparan.

Baginya, caleg seperti Budiman Sujatmiko atau Maruarar Sirait tidak gagal. Budiman, kata Hasto, sejak awal memang lebih fokus untuk pemenangan Pilpres. Sementara kekalahan Maruarar lebih dilatarbelakangi pertempuran keras di Jabar III.

“Apalagi banyak sekali serangan hoaks dan berbagai sentimen negatif kepada kami di sana. Dengan dapil baru dan kondisi itu, perolehan suaranya sudah lumayan,” tutur Hasto.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses