Mulanya, Maruarar tak berniat nyaleg karena ada konflik internal di dapil lamanya, Jabar IX yang meliputi Subang, Sumedang, dan Majalengka. Kemudian di menit-menit akhir, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri meminta Maruarar untuk maju. Saat itu, cuma dapil Jabar III yang meliputi Kabupaten Cianjur dan Kota Bogor yang tersisa.
Tersisihnya calon petahana atau elite parpol non-petahana juga terjadi di Gerindra. Di Jawa Tengah, dua tokoh Gerindra Ferry Juliantono dan Sudirman Said harus memupus harap ke Senayan. Ferry bertarung di dapil Jateng IV yang meliputi Wonogiri, Karanganyar, dan Sragen. Sementara Sudirman maju dari dapil Jateng IX yang mencakup Kabupaten Tegal, Kabupaten Brebes, dan Kota Tegal.
Ketua DPP Gerindra Ahmad Riza Patria menjelaskan, kegagalan Sudirman dan Ferry disebabkan dua dapil tersebut merupakan basis suara PDIP. “Memang kami sulit dapat dua kursi di situ. Rata-rata di sana cuma satu kursi,” ujar Riza.
Terlebih, konsentrasi Sudirman dan Ferry terpecah lantaran harus membantu Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandi. Ini sebabnya, menurut Riza, mereka kurang intensif menggarap dapil.
Meski begitu, Sudirman Said menuding gencarnya politik uang sebagai pangkal kegagalannya melengang ke Senayan. Padahal, Sudirman merasa lebih sering berinteraksi dengan konstituen pada pileg ini ketimbang ketika maju di Pilgub Jateng 2017. Pun, mesin Gerindra sudah bekerja keras tapi menurutnya gagal karena serangan fajar.
“Pemilu ini paling brutal. Banyak simpatisan yang menceritakan dahsyatnya pembagian uang, bahkan difasilitasi dan dikawal perangkat desa dan aparat keamanan. Tapi saya paham sulit meminta mereka memberi kesaksian,” kata Sudirman.
Caleg unggulan Gerindra lain yang gagal antara lain Pius Lustrilanang dari dapil NTT I serta Wenny Warouw dari dapil Sulawesi Utara. Riza menduga, mereka gagal karena Gerindra dianggap intoleran setelah mendukung Prabowo-Sandi di 2019. Di provinsi dengan basis non-muslim tinggi itu, kata Riza, Gerindra dianggap anti-Pancasila dan intoleran. Akibatnya, perolehan suara di NTT, Sulut, dan Bali jeblok.