Lintas10.com, SIAK – Seorang Siswa di Sekolah Yayasan Yamatu Kecamatan Tualang, Kabupaten Siak, Provinsi Riau, berinisial JA menjadi korban dugaan pemotongan uang beasiswa Program Indonesia Pintar (PIP).
Dikisahkan orang tua JA, bahwa anaknya sejak duduk dibangku sekolah dasar telah ditinggal mati ayah kandungnya. Dan saat sekolah dasar juga sudah mendapatkan uang beasiswa PIP dari sekolah dan belum pernah bermasalah.
Anehnya, setelah duduk dibangku sekolah Kelas 1 di SMK Yamatu JA hanya diberikan uang beasiswa PIP sebesar 500 ribu rupiah saja dan itupun yang mengambil pihak sekolah Yayasan Yamatu.
” Kami tidak tau kalau uang beasiswa tersebut telah turun. Saya orang tua JA hanya taunya setelah anak pulang sekolah. Katanya dua bulan pembayaran SPP telah dibayar dipotong dari uang beasiswa 500 ribu rupiah” ujar LS orang tua JA, Rabu (07/02/2024).
Hal yang semakin membuat LS miris, bahwa anak satu angkatan anaknya yang duduk dibangku sekolah kelas 3 Yayasan Yamatu yang merupakan ayah dan ibunya lengkap hingga saat ini tidak ada kendala untuk penerimaan uang beasiswa PIP.
” Saya kadang miris, saya ditinggal mati suami duapuluh tahun silam sangat mengharapkan bantuan itu. Tapi karena ketidaktahuan saya, berapa pun uang yang diberikan itu kami hanya bisa pasrah ” ujarnya.
Dikonfirmasi sebelumnya Kepala Sekolah Yayasan Yamatu Rustami membenarkan pencairan uang Beasiswa PIP dicairkan oleh bendahara sekolah dan langsung dipotong dua bulan uang SPP yakni 440 ribu rupiah dari 500 ribu rupiah uang beasiswa PIP klaimnya.
“Gak tau juga, saya hanya main teken – teken saja tentang penerimaan itu (beasiswa PIP Red). Kata bendahara memang dapatnya lima ratus ribu saja. Dapat uang beasiswa hanya lima ratus ribu rupiah dipotong uang SPP 220 ribu rupiah/perbulan, dipotong 2 bulan jadi 440 ribu jadi sisa 60 ribu dikasih jajan anak itu” ujar Rustami menjawab Lintas10.com.