Rantauprapat,lintas10.com- Petugas Leasing di Rantauprapat gaya rampok untuk menarik Sepeda Motor yang nunggak,sehingga hal itu membuat keresahan bagi Masyarakat Rantauprapat, Kabupaten Labuhanbatu.
Buktinya,dalam beraksi melakukan perampokan, mereka tidak segan-segan menarik pengemudi saat berada diatas kendaraannya. Belakangan diketahui, pelaku merupakan sekelompok warga yang diketuai Paris cs warga Rantauprapat.
Korbannya RW Siregar (32) warga Rantauprapat pada Selasa (7/3/2017). sekitar pukul 11.00 WIB jalan Sisingamangaraja Rantauprapat sekitaran SPBU Simpang Mangga.
Kejadian bermula, dia dipepet tiga orang dengan dua sepedamotor. Tiba-tiba Paris menyetop agar berhenti karena sesuatu. Tidak merasa bersalah, RW Siregar menuruti permintaan Paris dan dua rekannya lagi.
Setelah berhenti, Paris mengatakan dia ingin membicarakan sesuatu terkait sepedamotor.
“Jadi saya jawab, masalah apa dengan kereta. Sedangkan yang dua lagi mengelilingi saya,” ujarnya.
Setelah beberapa saat, Paris mempersilahkan RW Siregar untuk pergi. Baru beberapa saat bergerak, dia kembali dipepet Paris dengan sepedamotornya dan nyaris terjatuh. Setelah berhenti, Paris berteriak agar rekannya bertindak.
“Tiba-tiba si Paris pergi dan berteriak selesaikan ini ya. Disitulah kunci kereta saya ditarik oleh kawan Paris dan satunya lagi memegangi saya.Setelah itu kereta saya dibawa ke kantor PT MCF jalan Sisingamangaraja,” ujarnya.
Dirinya sendiri tidak mengetahui pasti apa penyebabnya, apalagi saat perampasan dan perampokan tersebut tindakan Paris dan kawan-kawannya seperti telah terlatih.
“Kalau saya lihat, mereka memang pemain,” sambung RW Siregar.
Melihat adanya aksi perampokan sepedamotor didepan umum tersebut, warga berduyun-duyun mengerumuni kantor PT MCF, apalagi RW Siregar sempat memanggil rekan-rekannya.
Sementara, Ismail selaku seorang petugas yang sebagai Koordinator Kolektor PT MCF-MAF ketika dimintai tanggapan sekaitan adanya sepedamotor yang dirampok, mengakui bahwa Paris cs merupakan petugasnya.
Saat ditanya apa dasar pihaknya melakukan perampokan sepedamotor dijalan umum, Ismail memilih diam sembari menjelaskan bahwa Paris cs tidak lagi dapat dihubunginya dan tidak diketahui dimana posisinya.
Amatan dilokasi, keributan terkait penolakan aksi perampokan tersebut akhirnya jadi perhatian aparat kepolisian.
Tampak Kasat Shabara Polres Labuhanbatu, AKP S Tarigan beserta anggota membawa sepedamotor dan korban langsung melaporkannya saat itu.
Menanggapi itu, Ketua Information Corruption Watch (ICW) Kabupaten Labuhanbatu, Jansen Nainggolan menegaskan, kondisi itu telah bertahun-tahun terjadi, bahkan sebelumnya dirinya sudah menaikkan spanduk permintaan agar pihak Polres dan Kejaksaan melakukan penertiban.
Pasalnya, selain tanpa dasar, dia menilai oknum perampas tidak memikirkan keselamatan pengemudi. “Bahkan saya melihat anak sekolahpun ditarik-tarik pelaku dan tidak segan-segan memukul,” tegasnya.
Agar masyarakat tidak resah dan adanya penerapan hukum, dirinya berharap pihak aparat secepatnya bertindak.
“Kita takutkan masyarakat jenuh dan khilaf, lebih bahaya lagi, bisa jadi tidak kondusif. Kasihan masyarakat jadi bulan-bulan saja dan tangkap Paris cs,” pinta Jansen.(SiRa)