BBM Jenis Biosolar Langka Di Labusel, Namun Disangkal Pertamina

Labuhan batu Selatan685 kali dibaca

Labusel, lintas10.com– Kelangkaan BBM jenis biosolar dan dexlate membuat antrian panjang disepanjang Jalinsum Cikampak Torgamba sampai dengan Gunung Selamat Kabupaten Labuhanbatu Jumat (15/10/2021).

Pasalnya delapan SPBU yang ada di sepanjang Jalinsum Cikampak Torgamba sampai Gunung Selamat Kabupaten Labuhanbatu BBM jenis Biosolar hanya dua SPBU  yang mempunyai stok BBM tersebut.

Seperti yang diutarakan karyawan SPBU Titi Kembar yang enggan disebutkan identitasnya “SPBU kami tadi malam baru bongkar BBM dari Mobil tangki Pertamina dan sampai sekarang kami masih menjual Biosolar”

“Mungkin pak..!! akibat antrian ini mobil hanya SPBU kami dan SPBU Boloksongo yang ada stok BBM jenis Biosolar, makanya draver mobil-mobil antri tuk mengisi BBM tersebut,” ujarnya.

Begitu juga karyawan SPBU Bloksongo mengatakan yang sama seperti karyawan SPBU Titi Kembar dari jam 03.30 WIB kami tidak berhenti menjual BBM ke mobil-mobil.

“Karena banyaknya mobil yang mengisi BBM jenis Biosolar stok kami habis sebentar lagi,” kata petugas.

Wawan (48) sopir truk BK 8528 VF muatan Tandanan Buah Segar (TBS) saat dikomfirmasi jam 05.15 WIB pada media menjelaskan memang tadi dari Gunung Selamat ia dapat BBM di SPBU Bloksongo.

“Jalan macet bang dari Gunung Selamat BBM saya habis satu garis terlihat dari amper mobil saya, mungkin karena sebntar maju sebentar berhenti bayangkan abnglah deri Gunung Selamat sampai Bloksongo memakan waktu empat jam bang,” ujar Supir itu.

Dikuatkan dengan foto amper minyak mobil truk yang dibawanya saat mulai bergerak dari gudang sampai menisi BBM di SPBU Bloksongo.

“Begitu dekat SPBU antrian semakin lama, dari simpang empat Sisumut sampai SPBU Bloksongo memakan waktu satu jam setengah bang,” katanya.

Baca Juga:  "Buted" Program Unggulan Bupati LABUSEL yang Disosialisasikan Ke Masyarakat

Sudah empat hari ini susah cari BBM jenis itu dan kalau kelangkaan ini berkepanjangan, sudah pasti mobil tak berjalan berujung terhambatnya kerjaan serta  bisa berakibat pencaharian terganggu.

SS (52) Warga seputaran SPBU Teluk Pinang Kecamatan Torgamba menjelaskan kehabisan  minyak jenis itu di SPBU truk jenis triton roda gandeng menggunakan biosolar yang seharusnya mereka memakai Dexlate karena mobil perusahaan.

“Pemerintah harus inisiatif dong mengenai kelangkahan BBM ini, jangan hanya pajaknya saja yang selalu ditangih, lihat akibat BBM kosong antrian panjang di Jalinsum Kecamatan Kotapinang. Bila perlu sidak setiap SPBU didalam tanggi penyimpanan apa memang betul-betul habis entar ditimbun melihat cuaca kemana anginya berhembus,” ungkap sumber.

Sebelumnya diwaktu yang berbeda saat media mengkomfirmasi Kabag Ekonomi M.Ali Serigar menjelaskan memang SPBU dijatah pembelian BBM jenis Biosolar dari Pertamina, “Kita belum tau apa penyebabnya sampai ada penjatahan BBM tersebut dari Pertamina,” sebut Ali.

Kata Kabag, hampir semua Daerah alami langka BBM sampai-sampai ke Medan, ” jadi kita sebagai masyarakat ya harus bersabar karena kita tidak mungkin berontak. Karena Pertamina memberi jatah pengambilan BBM ke SPBU-SPBU,” urai Ali lagi.

Namun lanjut Ali, menduga ini semua salah Pertamina yang tidak ada singkronisasi pemberian jatah dilapangan.

Saat dikomfirmasi pihak pertamina melalui  saluran whats App  Sinulingga hanya menjelaskan “Terima kasih atas pertanyaanya, tidak ada kelangkahan Pak.. Supply dr Fuel Terminal Pertamina juga tidak ada pengurangan, sesuai dengan SK Kuota JBT (Biosolar) yang sudah ditetapkan oleh BPH Migas,”Ucap nya menyangkal. (Candra siregar)











Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses