Jakarta, lintas10.com- Semangat membangun daerah tak selalu dimulai dari kampung halaman. Di tengah hiruk-pikuk ibu kota, Akbar Jihad, mantan Ketua Himpunan Mahasiswa Siak (Hipemasi) Jakarta, meluncurkan sebuah inisiatif yang tak biasa: sebuah Laboratorium Kepemimpinan.
Bukan sekadar sekretariat atau tempat berkumpul biasa, laboratorium ini dirancang sebagai ruang transformasi bagi pemuda Siak untuk tumbuh menjadi pemimpin yang tangguh dan visioner.
“Ini bukan tempat berteduh gratis,” tegas Jihad saat diwawancarai. “Laboratorium ini adalah ruang berproses. Kami ingin membentuk pemimpin-pemimpin muda yang ketika kembali ke daerah, bukan hanya siap bekerja, tapi mampu berkontribusi nyata bagi masyarakat dan bisa bersinergi dengan pemerintah.”
Lebih dari Sekedar Tempat Nongkromg
Berbeda dari asrama organisasi mahasiswa yang umumnya menjadi ruang berteduh, Laboratorium Kepemimpinan ini memiliki pendekatan yang jauh lebih terstruktur dan serius.
Jihad menyusun program berbasis tiga pilar: intelektualisme, militansi, dan wawasan kenegaraan. Intelektualisme, karena pemuda harus berpikir tajam dan memahami konteks sosial-politik serta ekonomi yang sedang dihadapi bangsa. Militansi, karena perubahan tidak datang dari kemalasan, melainkan dari kerja keras, disiplin, dan konsistensi. Kenegaraan, karena tujuan akhirnya adalah membangun daerah dan bangsa, bukan sekadar karier pribadi.
Menjawab Keresahan Kolektif
Jihad menyadari bahwa banyak pemuda Siak yang menempuh pendidikan di luar daerah justru kehilangan arah setelah lulus. “Banyak yang selesai kuliah, tapi bingung mau ke mana. Potensinya besar, tapi tak terkelola dengan baik. Laboratorium ini hadir sebagai jawaban atas kegelisahan itu,” ujar Jihad.