Pasca Kapal Muatan MFO Tumpah di Dermaga 203 Pelindo Belawan, Praktisi Hukum Sumut Minta APH Turun Tangan !

Lintas SUMUT562 kali dibaca

Lintas10.com, Belawan – Pasca Kapal pengangkut Marine Fuel Oil (MFO) di Dermaga 203 Regional I Pelindo Belawan Sumatera Utara nyaris karam, perairan belawan kini terlihat tercemar akibat MFO yang tumpah diperairan belawan.

Menanggapi peristiwa tersebut, praktisi Hukum Sumatera Utara (Sumut) Rambo Silalahi, S.H meminta Aparat Penegak Hukum (APH) dan Dinas terkait untuk segera turun untuk melakukan pengecekan langsung dugaan pelanggaran apa yang terjadi sehingga peristiwa ini terjadi.

” Pelabuhan Belawan ini kan milik BUMN, harusnya ada Satuan Pengawas Internalnya (SPI) yang mengawasi kinerja direksi dan harusnya segera berkoordinasi langsung ke APH dan dinas terkait untun turun meninjau langsung dugaan – dugaan pelanggaran yang dilakukan perusahaan rekanan Pertamina itu, mengapa bisa muatan kapal melebihi kapasitas? sekarang tumpah ke laut mencemari perairan dan bagaimana kerugian negara yang timbul?” sebutnya, Rabu (16/01/2023).

Tambahnya, namanya insiden semua pasti tidak mau hal tersebut terjadi. Namun hal ini tidak akan terjadi bila pengawasan tidak lalai, dan hal ini tidak dapat dipandang enteng begitu saja, pasalnya di daerah belawan itu daerah yang warganya mayoritas nelayan yang bergantungkan hidupnya pada hasil laut.

” Jika minyak tumpah ini sebanyak ratusan ton, berapa luas laut belawan yang akan tercemar?.. dan berapa banyak ekosistem laut yang akan rusak dan mahluk hidup yang mati dampak dari limbah ini ? ayo pemangku kebijakan segera mengambil sikap jangan menunggu terus, mau seberapa luas lagi laut belawan ini rusak” tutupnya.

Diberitakan sebelumnya, Kapal pengangkut Marine Fuel Oil (MFO) di dermaga 203 Regional I Pelindo Belawan, Sumatera Utara nyaris karam. Kapal bermuatan MFO itu tumpah hingga mencemari laut belawan sekitarnya.

Baca Juga:  Calon Legislatif Asal Partai PDI Perjuangan Nyaris Baku Hantam Dengan Mahasiswa Bakal Kena Sangsi, Begini Tanggapan Hasyim

Peristiwa kapal nyaris karam itu diketahui terjadi pada hari Kamis (11/1) pukul 04.00 yang mengakibatkan kapal hampir tenggelam.

Informasi yang dihimpun dari narasumber yang meminta namanya agar dirahasiakan menuturkan, kapal SBHM-1 milik rekanan pertamina yakni PT Munasindo Mandiri Sejahtera. Dalam keterangannya, ia juga menyampaikan, seharusnya kapal diduga hanya mampu dengan kapasitas 250 Ton namun diisi muatan 400 Ton hingga mengakibatkan kapal karam.

” Kapal ini seharusnya muatan 250 ton, namun dipaksa 400 ton, maka karam dia” ujar sumber, Senin (15/01/2024).

Amatan wartawan dilokasi, permukaan air laut menghitam dipenuhi cairan MFO. Para pekerja sedang berupaya menyiram MFO menggunakan cairan Chemical.

” Itu disemprot menggunakan cairan Chemical pak, seperti penghancur karat besi gitu ” jelasnya dilokasi.

Amatan wartawan lainnya dilokasi, juga terdapat mobil tangki pengangkut Bahan Bakar Minyak (BBM) diduga tidak sesuai Standar Prosedur Operasioanal (SOP) resmi.

Pasalnya, mobil – mobil tangki disepanjang dermaga 203 tidak seperti mobil tangki pengangkut BBM pada umumnya. Mobil tangki terlihat tidak bertuliskan Pertamina dengan warna khas merah putih dan berlabel pertamina. Hal ini pun diduga ada unsur kelalaian pengawasan dari pihak terkait.

Narasumber menambahkan, bahwa minyak yang tumpah tersebut adalah milik pihak Pertamina bekerjasama dengan PT Munasindo Mandiri Sejahtera.

” Ini kapal karam milik PT Munasindo Mandiri Sejahtera, namun kabarnya belum dibayarkan oleh PT Munasindo Mandiri Sejahtera. Rugilah pertamina ini ” ujar sumber kepada Lintas10.com.

Amatan wartawan lainnya kapal yang karam tersebut masih berada didalam air. Sedikit permukaan kapal masih tampak dari daratan. Namun sejak peristiwa kapal tersebut karam, empat hari sudah dibiarkan begitu saja tanpa adanya upaya mengangkat kapal tersebut, hingga mengakibatkan kapal lainnya yang hendak bersandar menjadi terganggu dan merugikan pihak Pelindo itu sendiri.

Baca Juga:  Pabrik Percetakan di Kelurahan Tanjung Selamat diduga Belum Berizin, Warga Protes!

Dilain sisi, dikonfirmasi terpisah pihak Humas Manager Regional I Belawan, Chairul Aulia dalam sambungan celular dinomor kontak 0813 – 6097 – XXXX akan tetapi belum terhubung.

Dikonfirmasi ulang via pesan singkat whatshapp, namun Chairul Aulia masih belum memberikan tanggapan resmi hingga berita ini diterbitkan oleh redaksi. (Ly).











Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses