Pengabdian KUKERTA UNRI di Tanjung Belit Air Tiris, Kabupaten Kampar jelaskan Pembuatan Pestisida Organik

Uncategorized512 kali dibaca

Kampar, lintas10.com – Mahasiswa Kukerta UNRI melakukan pembuatan pestisida organik yaitu dari kulit bawang. Kulit bawang merupakan limbah organik yang cukup mudah didapatkan. Mengapa kulit bawang? Karena kulit bawang memiliki sifat antimikroba yang kuat. Jadi, sangat memungkinkan kulit bawang digunakan sebagai pestisida organik untuk tanaman Jumat (29/7/2022).

Sosialisasi pembuatan pestisida organik ini dilakukan tepatnya di MTS Muhammadiyah Tanjung Belit Air Tiris, Kabupaten Kampar. Pembuatan pestisida tersebut dilakukan bersama dengan siswa-siswi serta guru yang ikut memperhatikan mahasiswa Kukerta UNRI menjelaskan dan menerapkan pembuatannya.

Beberapa alat dan bahan yang akan digunakan adalah botol plastik, air bersih, kulit bawang.

“Pestisida organik ini sangat mudah dibuat serta alat dan bahan yang digunakanpun mudah didapatkan. Cara pembuatannya mudah sekali, pertama sediakan botol plastik bekas, lalu masukkan kulit bawang yaitu seperempat hingga setengah botol dan tuangkan tiga perempat air bersih ke dalam botol, terakhir tutup botol dengan rapat sehingga tidak ada udara yang masuk,’’ ucap pemateri dalam kegiatan tersebut, Ellis Multilestari.

Pestisida organik ini sangat ramah lingkungan dan juga tidak memiliki dampak negatif terhadap manusia karena tidak mengandung zat kimia. Salah satu pemanfaatan limbah kulit bawang ini adalah dengan menjadikannya sebagai pestisida organik. Namun, limbah kulit bawang ini sering disepelekan oleh masyarakat sehingga banyak terbuang ditempat sampah.

Cara pengaplikasian pestisida organik ini yaitu semprotkan kepada bagian permukaan dan bawah permukaan daun lalu batang tumbuhan yang terkena hama, serangga, jamur atau ulat. Pengaplikasian pestisida organik ini disesuaikan dengan tingkat banyaknya hama yang menggganggu pertumbuhan tanaman. Untuk tingkat hama yang cukup parah dapat diaplikasikan sebanyak tiga kali seminggu, namun jika tingkat hama yang tidak terlalu parah cukup dua kali seminggu. Kemudian selalu perhatikan perkembangan tumbuhan yang diberikan pestisida organik.

Baca Juga:  Buntut Pemberhentian 6 Guru GTT, Disdik Nisel Akan Panggil Kepsek SD Negeri 078497 Hilinifaoso, Ada Apa?

Tujuan Mahasiswa Kukerta Unri melakukan sosialisasi agar mengetahui cara pembuatan pertisida yang sangat mudah tanpa menggunakan banyak alat dan bahan serta tidak mengandung zat kimia. (Rls)











Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses