lintas10.com, Medan – Perbaikan saluran drainase di Kelurahan Tanjung Selamat Kecamatan Medan Tuntungan Sumatera Utara dinilai masyarakat Gagal Total alias Gatot. Hal ini dikemukakan warga pasca diperbaikinya saluran parit di Gang Impres Jalan Flamboyan Raya, Kelurahan Tanjung Selamat ini malah kerab picu banjir.
Kepada awak media warga membeberkan ketika musim penghujan curah air yang tinggi malah mengalir ke pemukiman warga. Hal ini diduga akibat pengerjaan proyek drainase tersebut dikerjakan asal – asalan dan tidak melalui perencanaan yang matang dan kajian terlebih dahulu.
“Aneh ini bangunan Parit, bisa dikatakan gagal lah ini, udah siap diperbaiki airnya malah meluap ke rumah warga dan sekolah SD itu. Sudah siap digali dan dibangun tapi karena airnya tak mengalir ke parit besar jadinya mereka timbun kembali paritnya” ucap Butet dilokasi.
Amatan awak media dilokasi, pengerjaan parit di gang Impres ini diperkirakan berkisar lima ratusan meter lebih. Akan tetapi tampak pengerjaan ini asal jadi, pada permukaan dinding drainase yang di cor semen tersebut terlihat tidak rata dan telah terkelupas meski baru hitungan bulan selesai dikerjakan.
Selain itu, diduga tidak adanya perencanaan awal untuk mengukur kemiringan arah air yang akan dialirkan ke parit besar menjadi pemicu air malah mengalir ke arah berlawanan yakni ke rumah warga dan ke sekolah.
Senada dengan pernyataan Butet, ibu rumah tangga (IRT) lainnya juga mengatakan hal yang serupa. Menurut mereka pengerjaan drainase ini dikerjakan oleh pihak kelurahan pada pertengahan Desember tahun 2021 silam.
“Kalau mengeluh sudah pasti semua warga disini mengeluh bang, tapi pada siapa kami mengadu, kami kasian anak – anak sekolah kalau pas banjir, airnya meluap ke sekolah dan anak – anak terancam tidak masuk sekolah kalau pas banjir,” katanya.
Dikonfirmasi terpisah Lurah Tanjung Selamat Budiah mengatakan bahwa parit depan tidak mampu menampung lagi makanya air menyasar ke pemukiman warga.
Lanjut Lurah lagi bahwa bangunan drainase tersebut digelontorkan dari dana kelurahan anggaran tahun 2021. Akan tetapi Budiah enggan merincikan berapa anggaran yang di gunakan untuk perbaikan saluran drainase di Gang Impres tersebut.
“Itu anggaran dana kelurahan tahun 2021, tapi tidak tau berapa nominalnya, tanya saja Pokmasnya,” ucap Budiah kepada wartawan, Rabu (02/03/2022).
Lanjut lurah Tanjung Selamat Budiah menjelaskan bahwa dari total anggaran dana kelurahan senilai 1,7 milyar rupiah dianggarkan 600 juta rupiah untuk pembangunan dan selebihnya untuk pemberdayaan masyarakat Kata Budiah.
“Ada empat titik pembangunan di Kelurahan Tanjung Selamat total untuk pembangunan berkisar 600 juta rupiah,” jelasnya.
Disinggung parit yang dibangun diduga asal dikerjakan dan sudah tampak terkelupas, Lurah mengelak dan meminta wartawan untuk tidak bertanya padanya.
“Kalau itu pak jangan tanya ke saya pak,” ujarnya mantap.
Pada akhir sesi wawancara berlangsung hal yang tak terduga pun terjadi. Ketika kru awak media ini meminta izin untuk mengabadikan gambar dokumentasi untuk bahan pemberitaan wartawan, Lurah Tanjung Selamat, Budiah malah ikutan sigap ambil kamera untuk mengambil gambar wartawan. Sontak saja para kru wartawan terkejut dan merasa janggal.
Budiah mengklaim bahwa kehadiran wartawan seharusnya menunjukkan surat tugas untuk meliput.
“Dan saya foto bapak untuk saya tunjukkan sama abang saya wartawan senior,” kilahnya. (Ly).