Medan, Lintas10.com – Pola asuh orangtua memiliki peran yang sangat penting dalam membentuk perkembangan anak. Orangtua bertanggung jawab dalam memberikan
Pendidikan yang baik terhadap anak agar memiliki wawasan dan pengetahuan yang baik untuk mencapai cita-cita.
Pola asuh yang baik memberikan ketahanan emosional bagi anak, membantu mereka untuk mengembangkan kemandirian, percaya diri, dan rasa aman. Orangtua yang memberikan kasih sayang, perhatian, dan dukungan emosional yang konsisten akan membantu anak untuk mengatasi rasa takut, cemas, dan kekhawatiran yang mungkin mereka alami.
“Pentingnya pola asuh orangtua juga tercermin dalam pembentukan nilai dan moral anak. Nilai-nilai seperti kejujuran, integritas, dan empati diajarkan secara tidak langsung melalui pola asuh yang diterapkan oleh orangtua,” Ucap Deswita warga Tanjungpinang, Sabtu (22/02/2025).#
Dengan demikian, pola dan sistem pengasuhan sangat penting di tingkat sekolah, sebagai perwakilan orang tua, tidak dapat dipungkiri betapa pentingnya peran guru dalam mendidik anak melalui pola asuh yang tepat. Karenanya, orangtua perlu memahami betapa berharganya peran mereka dalam membentuk generasi penerus yang berkualitas.
Yayasan Kemala Bhayangkar 1 Medan berupaya membangun karakter anak yang memiliki IQ, EQ dan SQ serta Aq. Masih banyak orang yang mengukur kecerdasan manusia hanya berdasarkan kemampuan pemahaman yang biasa disebut IQ atau Intelligence Quotient. Padahal sebenarnya berdasarkan teori kecerdasan majemuk, kecerdasaran manusia jauh lebih daripada sekedar angka dalam tes IQ. Kecerdasan atau intelegensi manusia adalah konsep yang kompleks dan menjadi subjek penelitian terus menerus selama berabad-abad. Seiring berjalannya waktu telah ditemukan banyak kecerdasan manusia yang lainnya, beberapa diantaranya yaitu: Kecerdasan Intelegensi (IQ), Kecerdasan Emosional (EQ), Kecerdasan Sosial (SQ), dan Kecerdasan Adversitas (AQ). Jenis kecerdasan ini tidak eksklusif satu sama lain. Seseorang bisa menjadi kuat di satu bidang dan lemah di bidang yang lain. Setiap jenis kecerdasan dapat dikembangkan dan ditingkatkan melalui latihan dan pembelajaran.
Berikut penjelasan mengenai beberapa kecerdasan diatas:
1. Kecerdasan Intelegensi/ Intelligence Quotient (IQ)
IQ mengukur kemampuan logika seseorang dari segi level pemahaman komprehensi atau bidang akademik. Kecerdasan IQ biasanya meliputi kemampuan seseorang dalam menyelesaikan persoalan matematika, kemampuan mengingat, mengidentifikasi pola, penggunaan logika dan mengulang pelajaran yang telah didapat.
2. Kecerdasan Emosional/ Emotional Quotient (EQ)
EQ mengukur kemampuan mengatur emosi seseorang dan mewakili karakternya. Kecerdasan EQ meliputi kemampuan dalam memahami dan mengatur perasaan sendiri, memiliki rasa empati terhadap sesama, bisa berkomunikasi secara efektif, menghargai batasan, dan perhatian.
3. Kecerdasan Sosial/ Social Quotient (SQ)
SQ mengukur kemampuan dalam membangun jaringan pertemanan dan memeliharanya dalam jangka waktu yang lama serta mewakili karisma seseorang. Kecerdasan SQ menunjukkan kemampuan seseorang dalam berinteraksi dan berkomunikasi dengan orang lain, kemampuan dalam membangun kelompok pertemanan dan menjaganya dalam waktu yang lama.
4. Kecerdasan Adversitas/ Adversity Quotient (AQ)
AQ mengukur kemampuan seseorang untuk menghadapi tantangan dan melewati masa sulit dalam hidup dan keluar dari situ tanpa kehilangan akal sehat. Ketika dihadapkan pada masalah, AQ menentukan siapa yang akan menyerah, siapa yang akan meninggalkan keluarganya, bagaimana cara seseorang menghadapinya. Kecerdasan AQ menunjukkan kemampuan ketika menghadapi masalah, seseorang dengan kecerdasan AQ akan mampu bertahan pada situasi yang sulit dan bisa mencari cara yang efektif dalam mengatasi sebuah permasalahan.
Mari Sukseskan Anak-Anak kita melalui pendidikan yang baik. (Rls).