Lintas10.com, Medan – Polrestabes Medan beberapa hari terakhir ini tengah gencar menyerukan agar warga kota medan tidak bermain Judi Online (Judol). Seruan ini disampaikan lewat akun resmi Media Sosial (Medsos) @Satreskrimpolrestabesmedan bahwa bermain judi dapat menimbulkan kecanduan akut serta berdampak negatif terhadap tatanan kehidupan ditengah – tengah masyarakat.
Faktanya, perjudian Toto Gelap (Togel) masih marak beredar di Wilayah Hukum (Wilkum) Polrestabes Medan. Seperti di Desa Suka Maju, Desa Purwodadi, Desa Mencirim, wilayah hukum Polsek Sunggal, Polrestabes Medan.
Tidak hanya di daerah Sunggal, di wilayah hukum Polsek Kutalimbaru Polrestabes Medan juga marak ditemui judi tebak angka dikedai – kedai kopi.
Berlanjut amatan wartawan, di wilayah Pancur Batu juga marak ditemui peredaran judi tebak angka aman dan nyaman tanpa penindakan dari kepolisian setempat.
Tidak adanya penindakan terhadap perjudian togel tersebut menimbulkan asumsi publik ” Gajah dipelupuk mata tidak terlihat, semut diseberang lautan mampu terlihat ”
Betapa tidak, seruan yang menggambarkan tentang bahaya peredaran judol seolah mengesampingkan bahaya judi togel. Diketahui, judol dengan togel sama – sama perjudian yang berbasis internet.
Informasi dihimpun dari seorang Juru Tulis (Jurtul) togel yang enggan dicatut namanya dalam pemberitaan menuturkan bahwa judi togel berbasis internet seperti Sidney, Hongkong, dan Singapore tersebut diputar tiga kali putaran.
Tidak hanya itu, narasumber juga membeberkan sang big bos atau bandar perjudian tersebut berinisial nama K*NG berkantor di Kampung Tengah Kecamatan Pancur Batu, Deli Serdang, Sumatera Utara.
” Bandarnya keras bang, mereknya Alam Jaya makanya aman tak pernah ditangkap polisi. Ada juga pernah bandar asal langkat kemari buka, langsung ditangkapi polisi, karena tidak ada dua singa dalam satu gunung ” beber sumber, Rabu (13/11).
Sejumlah data investigasi maupun denah peta lokasi dugaan markas kantor judi togel tersebut telah disampaikan kepada Kapolda Sumut Irjen Pol Whisnu Hermawan Februanto beberapa waktu yang lalu, namun hingga saat ini perjudian togel tersebut masih saja tetap beroperasi.
Dikonfirmasi terpisah Kapolrestabes Medan Kombes Pol Gidion Arif Setyawan mengenai tidak singkronnya seruan terhadap warga untuk tidak bermain judi dengan fakta ditengah – tengah masyarakat, akan tetapi Gidion Arif Setyawan bungkam tanpa memberikan tanggapan apapun.
Sekedar diketahui, bahwa Kombes Pol Gidion Arif Setyawan merupakan alumni Akpol tahun 1996 yang mumpuni dalam bidang reserse. Ia dipercayakan oleh Kapolri di Kota Medan dengan julukan ” Kota seribu ketua.” Setelah Kombes Pol Teddy Jhon Sahala Marbun terbesit pertanyaan publik, “mampukah Kombes Pol Gidion Arif Setyawan menumpas mafia judi merek alam jaya” ?
Gidion Arif Setyawan merupakan alumni Akpol tahun 1996. Selama karirnya menjadi seorang polisi, Gidion beberapa kali mengemban jabatan strategis. Dia juga berpengalaman di bidang reserse.
Penempatan Gidion di Sumut bukan kali pertamanya. Sebelumnya, pria kelahiran 10 Juni 1975 itu juga pernah menjabat sebagai Kasat Reskrim Polrestabes Medan. Saat itu, Gidion masih berpangkat Kompol.
Selain itu, Gidion juga sempat dimutasi menjadi Kapolres Dairi pada tahun 2014-2015. Setelah dari Dairi, Gidion diangkat dalam jabatan baru sebagai Kapolres Banyumas.
Pada tahun 2016, dia ditunjuk sebagai Wadirresnarkoba Polda Metro Jaya hingga tahun 2017. Pada 2017-2019 Gidion menjabat sebagai Dirreskrimsus Polda Riau.
Setelah itu, dia berpindah ke Polda Jatim dan menduduki posisi Dirreskrimum. Gidion menjabat sebagai Dirreskrimum Polda Jatim hanya sebentar. Pada tahun yang sama, yakni di tahun 2019, dia diangkat dalam jabatan baru sebagai Dirreskrimsus Polda Jatim hingga tahun 2020.
Setelah itu, Gidion dimutasi menjadi Analis Kebijakan Madya Bidang Pideksus Bareskrim Polri hingga tahun 2021. Pada 2021, Gidion kembali dimutasi menjadi Kapolres Metro Bekasi.
Lalu, di tahun 2022, Gidion menjabat sebagai Kapolres Metro Jakarta. Warga Kota Medan menaruh harapan agar muara kejahatan itu benar – benar dibersihkan dari sudut kota medan (Red/Tim)