Syahdana juga berharap kepada pimpinan tertinggi di tubuh Polri untuk memperhatikan benar kasus ini. Agar tidak menambah kisruh di masyarakat.
“Karena ini bisa menjadi bola panas apabila tak dapat diselesaikan dengan arif dan bijaksana,” pungkasnya.
Sementara, Tokoh Muda NU Kota Medan Burhanudin mengatakan bahwa berita mereka terkait persoalan ini sudah sampai ke Mabes Polri. Setelah bertanya dengan KH Syahdana, ia menginstruksikan kami untuk meneruskannya.
“Yang benar itu harus diteruskan. Makanya hari ini kami datang untuk memberi dukungan moral kepada Pak Janpiter. Tetap semangat tegakkan kebenaran,” kata Burhanudin.
“NU ada di samping komandan,” tegasnya.
*Di mata hukum semua orang itu sama*
Sebagai informasi, persoalan ini heboh setelah Kapolsek Percut Sei Tuan AKP Janpiter Napitupulu dilaporkan istri Brigadir Faisal ke Bid Propam Polda Sumut beberapa waktu lalu. Janpiter dilaporkan karena telah menganiaya anggotanya tersebut.
Padahal Janpiter hanya menjalankan tugas yakni menindak siapa pun yang melakukan pidana dan meresahkan masyarakat. Meskipun itu dilakukan oleh anggotanya sendiri.
“Atas laporan warga, Brigadir Faisal ini mengancam dan menodongkan senjata jenis Soft Gun ke masyarakat. Dia juga merusak bangunan di Pesantren yang ada di Pasar I Desa Seantis, Kecamatan Percut Sei Tuan. Salah saya jika menindaknya? ” ujarnya, Rabu (29/9/2021) lalu.
Janpiter kembali menegaskan, dia akan ‘menyikat’ semua pelaku kejahatan dan yang menakut-nakuti masyarakat di wilayah hukumnya.
“Mau siapapun orangnya. Jika bersalah pasti akan saya tindak tegas. Sebab, di mata hukum semua orang itu sama. Mau dia aparat dan masyarakat umum.
Ketika disinggung soal tudingan bahwa ia memukul bawahannya itu, dengan tenang ia menyebut bahwa tuduhan itu tidak benar. Menurutnya, luka yang dialami Brigadir Faisal terjadi akibat ulahnya sendiri. Saat mau diamankan, dia (Faisal) meronta-ronta. Kemudian ia membenturkan kepalanya ke dinding dan menggesek pipinya ke tanah.