Madiun, Lintas10.com – Korem 081/DSJ bekerjasama dengan LLP RRI Madiun menggelar Dialog Interaktif Kebangsaan dengan mengambil tema “Penguatan Netralitas TNI dan Independensi RRI Bersama TNI 73 Tahun Mengawal NKRI” yang digelar di Ruang Binter Makorem 081/DSJ, Jalan Pahlawan No. 50 Kota Madiun, Jumat (7/9/2018).
Bertindak sebagai pembawa acara pada dialog tersebut yaitu Yulia Winarto dari LLP RRI Madiun dan sebagai narasumber antara lain Kasrem 081/DSJ Letkol Inf Agus Faridianto, Kadispers Lanud Iswahyudi Kol. Nafigasi Saeful Rakhmat, Dir. Program dan Produksi RRI Drs. Soleman Yusuf, M.M., Akademisi Unika Widya Mandala Drs. Agnes Adhani, M.Hum., serta Dewan Harian Badan Penerus Pemberdayaan Kejuangan 45 Kota Madiun Gandhi Yoenita, S.H.
Mengawali dialog kebangsaan itu, kembali diperdengarkan rekaman dari siaran Radio Rimba Raya yang berada di hutan belantara Aceh dan merupakan simpul-simpul sejarah perjuangan antara TNI-RRI dalam mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia, yang pada saat itu tahun 1948 melalui siaran radionya melaksanakan propaganda untuk melawan propaganda yang dilakukan oleh Belanda.
Terkait hal itu, Drs. Soleman Yusuf, M.M. menyampaikan, perkembangan RRI yang kini sudah memiliki 97 stasiun untuk menangkal berita hoax agar dapat mencerdaskan bangsa dan sebagai safety belt informasi dengan terus menamakan nilai-nilai kebangsaan.
“Kita juga bangun stasiun-stasiun RRI di daerah perbatasan yang tujuannnya agar berita hoax ataupun yang mengandung ujaran kebencian, bisa kita minimalisir,” ujarnya.
Selanjutnya, Kasrem 081/DSJ yang mendapat giliran untuk menjelaskan pertanyaan terkait tentang Netralitas TNI.
Menurutnya, Netralitas TNI ini merupakan amanat rakyat yang tertuang dalam UU No. 34 tahun 2004 tentang TNI dan hal itu dapat dilihat dari jati diri TNI yaitu sebagai tentara rakyat, tentara pejuang, tentara nasional, dan tentara profesional.