Pada Februari dan Maret 2003 Teguh Santosa berada di Damaskus, Suriah, untuk memantau ketegangan yang berujung perang di Irak. Pada April 2003.
Untuk pertama kalinya Teguh Santosa berkunjung ke Pyongyang, Republik Rakyat Demokratik Korea atau Korea Utara, sebagai utusan putri Proklamator Bung Karno, Rachmawati Soekarnoputri.
Kemudian opada tahun 2013 sampai 2018, Teguh Santosa dipercaya sebagai Ketua bidang Luar Negeri Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat.
Pada posisi itu, Teguh aktif membangun hubungan PWI dengan organisasi wartawan di beberapa negara, seperti Korea Selatan, Republik Rakyat China, dan Mongolia, serta merevitalisasi peran PWI di Confederation of ASEAN Journalists (CAJ). Ia dipercaya sebagai Wakil Presiden CAJ dari tahun 2017 sampai 2018.
Pada periode 2018-2023 Teguh Santosa menjadi salah seorang anggota Dewan Kehormatan PWI bersama sejumlah wartawan senior lain, yakni Karni Ilyas, Wina Armada Sukardi, Asro Kamal Rokan, Sasongko Tedjo, Suryopratomo, Raja Pane, dan Rosianna Silalahi. Dewan Kehormatan PWI Pusat periode 2018-2023 dipimpin Ilham Bintang.
Teguh Santosa ikut mendirikan Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) pada 2017, dan menjadi Ketua Umum pertama organisasi perusahaan media itu. Karena kesibukan menjadi Wakil Presiden CAJ pada tahun 2018 ia memilih mengundurkan diri dari jabatannya.
Selanjutnya pada peringatan Hari Pers Nasional (HPN) 2020 di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Teguh bersama sejumlah pemilik dan pengelola media siber dari 21 provinsi di Indonesia mendirikan Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI).
Pada tahun 2019 Teguh Santosa mulai fokus membesarkan Republik Merdeka Group yang telah berkembang menjadi sebuah jaringan media siber nasional dan memiliki kantor cabang di setidaknya 20 provinsi di Indonesia.