Akibat Dualisme Rektor Mahasiswa UNIVA Gelar Aksi Demo

Rantauprapat,lintas10.com- Hingga kini Mahasiswa persoalkan gonjang ganjing di Kampus mereka karena tidak nyaman menuntut ilmu karena status.Rektor masih dipertanyakan.

Buktinya,Senin tanggal 18 September 2017 pukul 16.50 sekitar 80 (delapan puluh) orang mahasiswa Universitas Al Wasliyah/Univa Labuhanbatu dipimpin Arifin S. Siregar (Presiden Mahasiswa Univa Labuhanbatu) telah melakukan aksi unjuk rasa di halaman Kampus Universitas Al Washliyah (UNIVA) Labuhanbatu Jln. Sempurna Rantauprapat.

Mereka bertujuan menuntut penyelesaian sengketa dualisme Rektor Univa Labuhanbatu.

Tampak sigap,AKBP Frido Situmorang,SH,SIK,MH Kapolres Labuhanbatu tiba di Kampus Univa Labuhanbatu didampingi oleh Iptu S.Tarigan Kanit SPK Polres Labuhanbatuuntuk melakukan mediasi antara dua belah pihak yang bersengketa secara tertutup di Ruang Rektor Univa Labuhanbatu dengan mendapatkan pengamanan dari puluhan personil Polres Labuhanbatu.

Sayangnya, mediasi selesai dilaksanakan, namun tidak mendapatkan kesepakatan.

Namun.sekitar pukul 19.00, secara berangsur angsur mahasiswa membubarkan diri dengan tertib dan aman.

Padahal sebelumnya,Sejak Senin tanggal 11 September 2017, Mahasiswa Univa Labuhanbatu telah melakukan aksi menginap di halaman Kampus Univa Labuhanbatu dengan kegiatan menanam pohon pisang sebagai aksi untuk meminta penyelesaian kasus dualisme kepemimpinan Rektor di Kampus Univa Labuhanbatu.

Sudah terbitnya surat sanksi Administrasi dari Kemenristekdikti RI Nomor : 2449/C.C5/KL/2017 tanggal 3 Agustus 2017 yang menegaskan jika persoalan sengketa Rektor di Univa Labuhanbatu harus segera diselesaikan dalam tempo waktu selama 6 bulan.

Jika tidak, izin penyelenggaraan belajar di Univa Labuhanbatu akan dicabut, Hal tersebut nantinya dapat merugikan para mahasiswa.

Dualisme kepemimpinan Rektor Univa baik dari pihak Irwansyah Ritonga maupun Mayniar Albina masih sama-sama mengklaim sebagai Rektor Univa Labuhanbatu yang sah.

Kisruh sengketa Rektor Univa Labuhanbatu terjadi antara Irwansyah Ritonga dengan Mayniar Albina. Keduanya sama-sama mengklaim sebagai rektor Univa Labuhanbatu yang sah, namun baik Irwansyah Ritonga maupun Mayniar Albina belum dapat dikonfirmasi terkait aksi yang dilakukan mahasiswa tersebut.

Baca Juga:  Spead Boad Kapolres Labuhan Batu Karam, Setelah Menabrak Tunggul, Wakapolres Masih Dicari

Arifin S. Siregar (Ketua Presiden Mahasiswa Univa Labuhanbatu) menyampaikan bahwa unjuk rasa tersebut untuk menuntut penyelesaian sengketa Rektor Univa Labuhanbatu. Aksi kemah dan menanam pohon pisang tersebut sudah berjalan hampir satu minggu.

Hal ini merupakan bentuk desakan dari mahasiswa terhadap Pengurus Besar Al Washliyah agar segera menyelesaikan permasalahan sengketa dualisme Rektor yang terjadi di Univa Labuhanbatu.

Akibat sengketa tersebut, Univa Labuhanbatu telah mendapat surat sanksi administrasi dari Kemenristekdikti RI. Dimana dalam surat bernomor 2449/C.C5/KL/2017 tertanggal 3 Agustus 2017 isi nya menegaskan kalau persoalan sengketa rektor di Univa Labuhanbatu harus segera diselesaikan dalam tempo waktu selama 6 bulan.

Jika tidak, izin penyelenggaraan Univa Labuhanbatu akan dicabut. Dan jika pencabutan izin itu terjadi, maka akan menjadi malapetaka bagi mahasiswa yang terus berjuang.

Dari pantauan Kru lintas10.com, pukul 21.30, sekitar 10 mahasiswa dan dua (2) tenda serta pohon pisang yang ditanam termonitor masih berada di halaman Kampus Univa Labuhanbatu Jln. Sempurna Rantauprapat.(Ek)











Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses