Kapuas, LINTAS10.COM – Guna menumbuhkan nilai-nilai kesetiakawanan sosial dan kepedulian terhadap lingkungan serta membantu kesulitan masyarakat sekitar, Kodim 1011/Klk mengajak siswa sekolah menengah dan masyarakat Kapuas melaksanakan kerja bakti pembersihan bangunan korban kebakaran.
“Sejumlah 6 unit rumah dan 11 unit toko di Kota Kapuas, hangus karena mengalami kebakaran,” kata Dandim 1011/Klk, Letkol Kav. Bambang Kristianto Bawono, S.I.P melalui rilis dari Kapuas, Selasa (29/1/2019).
Menurut Dandim, bahwa kejadiannya sekitar seminggu lalu atau tepatnya tanggal 19 Januari 2019 pagi yang didapat informasi dari salah satu warga Agus (35) yang sehari-hari mengantar kayu dengan gerobak, bahwa api berasal dari tambal ban yang menggunakan dengan cara di bakar.
“Saat api melebar, Raida, pria (36) mencoba memadamkan api dengan kain, bukannya padam, api malah membesar dan menyambar BBM (premium, pertalit dan pertamax),” ungkap Bambang Kristianto.
“Dari situ, terjadi ledakan dan menjalar ke rumah dan toko,” tambahnya.
Lebih lanjut, Dandim menjelaskan, bahwa Raida yang sehari-hari berjualan makanan ringan, minyak Gas, dan BBM, juga membuka usaha bengkel tambal ban, merupakan penyewa ruko dari Asrul Sani (Pengacara).
“Lokasinya di Jalan Melati RT 29 RW 03 Kelurahan Selat Tengah, Kecamatan Selat, Kabupaten Kapuas,” tandasnya.
Ketika itu, sambungnya, api berhasil dipadamkan oleh masyarakat dan pemadam kebakaran, serta hingga kini masih dalam proses pengusutan Kepolisian.
Menindaklanjuti hal tersebut, tak lama berselang setelah api padam dan dinyatakan lokasi tidak berbahaya, dirinya memerintahkan anggota Kodim 1011/KK melaksanakan pembersihan terhadap 6 unit rumah dan 11 unit toko yang terbakar tersebut.
“Kerja bakti ini masih berlanjut tadi pagi (Selasa, 29/1/2019), melibatkan perwakilan dari SMAN 1 Kapuas dan MAN Kapuas, masing-masing 10 orang, bersama jajaran dari Dinas PU melakukan kembali pembersihan,” tegasnya.
“Pelibatan anak-anak SMA dan MAN ini, juga berkat kerjasama dengan pihak sekolah mereka, dalam rangka menumbuhkan kembali nilai-nilai kesetiakawanan sosial dan kepedulian terhadap lingkungan serta membantu kesulitan masyarakat sekitar,” tambah lulusan Akmil 2000 ini.
Selain untuk membantu masyarakat yang menjadi korban, menurutnya, kegiatan tersebut sebagai bagian program pembinaan generasi muda yang memiliki karakter kebangsaan.
“Tidak dipungkiri, para remaja seusia mereka saat ini sangat mudah tergerus oleh pengaruh perluasan teknologi informasi dan berbagai dampak lain dari globalisasi. Kita akan ajak mereka, tentunya dengan tidak mengganggu proses belajar di sekolah,” pungkasnya.
Penulis: Benz
Editor : Benz