Yayasan Gusti Wijaya diduga Serobot DAS, Camat Sunggal : Sudah Pernah Disurati Namun Tak Ada Respon!

lintas Daerah585 kali dibaca

Lintas10.com, Deliserdang – Aliran sungai yang diduga diserobot Yayasan Gusti Wijaya mendapat tanggapan dari pihak Kecamatan Sunggal.

Camat Sunggal, Eko Sahfriadi menuturkan hal ini telah sampai kepada pihaknya. Informasi dari anggota dilapangan bahwa hal ini sudah pernah disurati ke Pihak Yayasan Gusti Wijaya namun tidak direspon ucap Eko via Whatshap, Selasa (30/08/2022) lalu.

“Kami akan tinjau kelapangan, info dari anggota, sudah pernah disurati, namun pihak yayasan tidak ada respon mereka,” kata dia.

Sementara itu, sampai hari Selasa (06/09) bangunan tembok yang dinilai menyalahi aturan tersebut tetap saja masih berdiri tanpa adanya tindakan dari pihak berwenang.

Terkait pemberitaan yang diterbitkan oleh awak media, seorang yang berinisial nama DAU. B yang mengaku sebagai Humas Yayasan Gusti Wijaya malah dinilai mencoba mengintervensi kinerja Wartawan.

Hal ini sangat disayangkan dapat terjadi, mengingat pengakuan tersebut bukan orang yang buta akan aturan kerja Jurnalistik. Pengakuan DAU.B yang merangkap sekaligus menjabat sebagai sekretaris KWRI Prov.Sumut dinilai telah ciderai kinerja Pers.

Sungguh ironis, seorang yang seharusnya mengerti tugas dan fungsi Jurnalis malah mendapat ancaman serius yang notabene mengaku sebagai pengurus ormas ke wartawanan itu.

Berikut kutipan nada intervensi yang mengaku sekretaris KWRI Prov.Sumut itu:

“Segera kau beritakan juga rumah2 yang berdiri diatas aliran Tali air irigasi tersebut, dari dulu masyarakat tidak pernah masalah dgn itu, karena tidak pernah terganggu untuk persawahan pertanian. Jangan kau buat masalah di desa Sunggal Kanan.” Kata Dau.B.

Tak hanya itu, Dau. B juga melontarkan nada ancaman cukup serius kepada wartawan.

” Sudahpun kubilang “Salam Satu Pena” sama kau, tapi kau ngga ngerti bahwa artinya “Kita Berkawan”. Kau sox habat dan tidak ada kawan bagimu. Bagiku tak ada etika jurnalist mu. Katamu, kau wartawan tapi data wa mu kau buat data orang lain, tempat tinggal kau sudah kita selidiki, sekitar Sri gunting sudah kita pantau ingat kawan, seluruh Warga Nias selama ini adalah rekan saya DAUD BARUS,BSc dan mitra segala urusan,” ancamnya ber api api.

Baca Juga:  Antisipasi Macet Polda Sumut Siagakan Anggota Lantas

Menanggapi hal tersebut, wartawan media Target Kasus News inisial JOS mengatakan sangat kecewa. Kekecewaan JOS dikatakan bukan tanpa alasan, menurutnya seorang yang mengaku sebagai pengurus ormas kewartawanan sudah pasti paham isi dalam UU Pers No 40 Tahun 1999 itu kata dia.

Kita Pers bekerja dilindungi Undang Undang, jika ada nada ancaman, berarti menghalangi tugas jurnalistik. Menghalangi tugas jurnalistik dapat dikenakan pidana. Maka dari itu saya masih mempertimbangkan apakah akan saya laporkan ke Kepolisian atas ancaman serius ini kata Jos.

Sebelumnya diberitakan media ini, Daerah Aliran Sungai (DAS) diduga diserobot pihak yayasan Gusti Wijaya di Desa Sunggal Kanan, Kecamatan Sunggal, Kabupaten Deliserdang Sumatera Utara, Senin (29/08/2022).

Amatan wartawan dilokasi, tampak pada atas aliran air irigasi telah didirikan tembok yayasan dan sebagian lagi di tutup serta dijadikan menjadi lantai akses masuk ke Yayasan Gusti Wijaya.

Diduga akibat bangunan Yayasan Gusti Wijaya yang di bangun menutupi aliran air irigasi menjadi salah satu pemicu terjadinya banjir di bagian hulu sungai.

Kepada wartawan, warga menuturkan banjir kerab terjadi pada Jalan Utama Desa Sunggal Kanan ini, dan juga rumah warga yang berada di Gang Cokelat Dusun ll sudah menjadi langganan banjir.

” Saluran air irigasi ini tidak mampu menampung debit air, air irigasi ini sering meluap diakibatkan sudah dangkal serta air irigasi yang terlalu besar dari hulu. Daerah bawah juga sudah semakin mengerucut, abang tengoklah banyak pinggir sungai yang beralih fungsi. Berapa meter pinggiran saluran air irigasi ini milik pemerintah rupanya?” kata warga.

Lanjut warga lagi, menaruh harapan kepada pemerintah Pemkab Deliserdang agar melakukan perbaikan dengan persoalan saluran air irigasi ini dapat teratasi. DAS yang telah beralih fungsi agar ditertibkan kembali harap warga.

Baca Juga:  Silap Sedikit Saja Hp Di Dasboard Sepeda Motor Nyaris Raib, Untung Ada Polisi!

Dikonfirmasi terpisah pihak Yayasan Gusti Wijaya mengenai aliran air irigasi yang telah beralih fungsi, pihak Yayasan melalui salah seorang guru mengatakan tidak tau permasalahan tersebut dan berlalu meninggalkan awak media pada hari Kamis, (25/08/2022). Demikian juga security yang berjaga menuturkan bahwa Kepala Sekolah sedang tidak berada di sekolah, dan tidak dapat dikonfirmasi ujarnya.

Dikonfirmasi ulang kembali kepada pihak Yayasan pada hari Senin, (29/08/2022) sekira pukul 10.30 wib namun lagi – lagi kepala sekolah maupun humas tidak berada disekolah.

Melalui kontak nomor Humas yang diberikan security yang dihubungi kru media ini juga belum merespon konfirmasi wartawan.

Sebelumnya, Kepala Desa (Kades) Sunggal Kanan Ramlan saat berbincang dengan wartawan dikantornya di Jalan Balai Desa mengatakan bahwa persoalan banjir sudah lama terjadi, bahkan jauh sebelum ia terpilih sudah terjadi banjir. Menurutnya hal ini diakibatkan pintu air irigasi di hulu dibuka terlalu besar sehingga dihilir menjadi banjir, tandasnya.

Sementara itu, dirangkum dari berbagai sumber mengacu pada Permen PUPR 28/2015 dalam pasal 1 angka 1 yang mengatur definisi sungai sebagai berikut:

Sungai adalah alur atau wadah air alami dan/atau buatan berupa jaringan pengaliran air beserta air di dalamnya, mulai dari hulu sampai muara, dengan dibatasi kanan dan kiri oleh garis sempadan.

Sebagaimana ketentuan di atas, maka wilayah sungai mencakup hingga batas terluar garis sempadan. Adapun garis sempadan sungai bertanggul di dalam kawasan perkotaan ditentukan paling sedikit berjarak 3 meter dari tepi luar kaki tanggul sepanjang alur sungai, sedangkan di luar kawasan perkotaan ditentukan paling sedikit berjarak 5 meter. (Ly/Tim).











Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses