Labusel, Lintas10.Com- Akibat debet air sungai barumun sùrut karena kemarau yang berkepanjangan buaya naik kepermukaan seperti yang dicetuskan Ramli Siregar alias Ucok Rakom (45) warga Saruja.
“Sebetulnya saya heran sewaktu saya mancing bersama dua anak saya di hulu sungai Labuhan, mengapa ikan yang kami cari mulai pagi hingga petang tak seekorpun yang menyentuh mata kail kami, tidak seperti biasanya. Tiba-tiba anak sulung saya memegang pundak saya diatas sampan dan mengatakan Yak…itu batang apa yang ditengah sungai dibawah pohon yang menjulur ketengah sungai, kami sama-sama memperhatikan tiba-tiba hilang. Begitulah seturus dua hari berturut-turut,” cerita ucok kepada lintas10.com.
Ketiga harinya, pagi selepas subuh sekitar pukul 05.30 WIB mereka berangkat lagi kesungai tersebut dengan membawa mata kail yang besar dan benang kail yang nomor satu, sampai disungai yang dituju bergerak mengambil sampan dan pergi ketengah tiba-tiba tidak berapa lama mata kail serasa berat curiga bercampur was-was.
“Brak suara air sungai…saya terkejut melihat buaya naik dan mendekati kami,” katanya.
Lanjut cerita Ucok Perlahan iapun menangkap buaya dengan peralatan sederhana, dengan hati-hati tanpa suara giring buaya kepinggir sungai, sampai dipinggir sungai putranya yang sulung langsung turun meleparkan kain basah keposisi mata buaya yang berada dipinggir sungai dan menangkapnya.
“Tidak berapa lama warga Dusun Saruja datang ikut menolong dan mengikat kaki buaya,” katanya.
Selanjutnya Ramli bersama dua anaknya dibantu warga dan pihak kepolisisan membawa buaya ketangga batu dan memberikan ke dinas kehutanan dan perternakan (09/08/2017).
Memang kata warga setempat buaya sudah sering menampakkan diri, terkadang buaya itu menepi kepinggir sungai dan tidak tertutup kemungkinan seminggu yang lalu kambing warga hilang itu dimakan buaya tersebut.