PUNCAK JAYA, LINTAS10.COM
Utaringgen Telenggen bersama 154 warga yang mayoritas dari Kampung Weni dan Kampung Rumagi Distrik Mageabume, Kabupaten Puncak Jaya, Provinsi Papua meminta jaminan keamanan dari aparat TNI dan POLRI saat akan menyerahkan diri dan kembali kepangkuan ibu pertiwi yaitu Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Kembalinya ke pangkuan NKRI, warga dari Kampung Weni dan Kampung Rumagi, Distrik Mageabume, Kabupaten Puncak Jaya yang merupakan perbatasan dengan Distrik Yambi, Kabupaten Puncak Jaya adalah atas upaya Danramil 1714-14/Sinak , Kodim 1714/Puncak Jaya, Kodam XVII/Cenderawsih, Lettu Inf. Yusuf Rumi dengan pendekatan yang sangat humanis dan menyentuh perasaan warga simpatisan Kelompok Kriminal Bersenjata dari Kelompok Sinak-Yambi.
“Mereka datang didampingi Pdt Zakarias Tabuni ke Makormail memohon jaminan perlindungan dari TNI dan POLRI, Rabu (5/3/17) pukul 14.30 WIT. Kami menerima dengan senang dengan pendekatan humanis. Mereka dengan rela menyerahkan diri ke pangkuan NKRI ,” kata Lettu Inf Yusuf Rumi.
Ditengah suasana keharuan atas menyerahkan diri warga yang dinamakan simpatisan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) dari Kelompok Sinak-Yambi kepangkuang NKRI, Kampung Sinak yang masuk wilayah kerja Koramil 1714-04/Sinak, Distrik Sinak, Kabupaten Puncak Jaya mendapatkan kebanggaan bagi warga dengan diresmikannya Kantor Kas Bank Pembangunan Daerah (BPD) Papua oleh Bupati Kabupaten Puncak Jaya, Provinsi Papua, Willem Wandik di Kampung Sinak, Kabupaten Puncak Jaya, Rabu (20/3/17) yang dihadiri Asisten I, Asisten III, anggota DPRD dari daerah pemilihan Sinak, dan para SKPD Kabupaten Puncak Jaya, tokoh Adat, dan tokoh Agama.
Usai peresmian Kantor Kas BPD Papua, didampingi Lettu Inf Yusuf Rumi, Utaringgen Telenggen beserta 154 orang menghadap langsung kepada Bupati Puncak Jaya untuk menyampaikan aspirasi dari 154 anggota simpatisan Kelompok Kriminal Bersenjata dari Kelompok Sinak-Yambi untuk turun gunung kembali ke pangkuan Ibu Pertiwi NKRI.
“Kami meminta jaminan keamanan dari pihak TNI/Polri dan mohon Bapak Bupati untuk dibangunkan rumah Honai yang layak dan sehat bagi kami yang siap menjadi warga NKRI,” kata Utaringgen Telenggen.
Sebagai simbol menerima ke pangkuan NKRI, Bupati Kabupaten Puncak , Willem Wandik menyerahkan bendera Merah Putih yang diterima Utaringgen Telenggen mewakili 154 orang simpatisan KKB yang telah kembalinya simpatisan KKB wilayah Sinak-Yambi ke Pangkuan NKRI, dan usai acara pertemuan dengan warga, hari esoknya Kamis 21 Maret 2017 pukul 10.30 WIT Bupati Kabupaten Puncak Jaya dan rombongan kembali ke Ilaga, Kabupaten Puncak Jaya.
Menurut Utaringgen Telenggen, kembalinya simpatisan ke pangkuan NKRI, karena selama menjadi pengikut kelomok Gerakan Separatis Pengacau Bersenjata (GSPB) bersama 154 warga menimbulkan kekecewaan karena tidak mendapatkan apa-apa selama dibawah pimpinan Lekagak Telenggen dan Gombanik Telenggen.
“Kami sudah terancam dari kelompok GSPB pimpinan Lekagak Telenggen dan Gombanik Telenggen, oleh karena itu, kami sepakat untuk kembali ke pangkuan NKRI dan mohon jaminan keamanan dari jajaran TNI dan Polri,” kata Utaringgen.(Ebenezer Sihotang)