Pelalawan,lintas10- Berita tentang Harimau Sumatra (HS) yang berkeliaran di kawasan perusahaan perkebunan PT. Surya Bratasena Plantation (SBP) yang sempat membuat heboh warga ternyata Berita bohong alias hoax. Demikian disampaikan Kapolres Pelalawan AKBP Hashim Risahondua kepada media melalui Kasubbag Humas Iptu Edy Haryanto (27/02).
Berita hoax ini terungkap setelah tim dari gabungan kepolisian bersama Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Riau Serta pihak perusahaan PT SBP dan beberapa awak media melakukan pengecekan dan analisa terhadap informasi penampakan HS di kawasan perkebunan PT SBP. Dari hasil investigasi dan analisa Tim gabungan tentang penampakan yang diduga Harimau Sumatra di kawasan perkebunan PT. Surya Bratasena Plantation di Kecamatan Pangkalan Kuras disimpulkan Berita tersebut hoax.
Berikut kronologis yang dilakukan tim dalam mengungkap kebenaran dari berita tersebut:
Tim Polsek Pangkalan Kuras yang dipimpin langsung oleh Kanit Intelkam AKP Ruzensyah beserta 5 pers melakukan lidik terhadap informasi penempakan Harimau Sumatra di kawasan perkebunan kelapa sawit milik PT. Surya Bratasena Plantation di kecamatan Pkl kuras.
Mencari masyarakat yang melihat secara langsung harimau sumatra dan melakukan wawancara di lokasi terhadap Sawal, Ibas, Doni dan Suwarno.
Dalam keterangannya, Sawal mengaku pada hari Rabu tgl 26 Feb 2020 sekira pukul 08.30 wib saat hendak menuju Pabrik Kelapa Sawit PT. Surya Bratasena Plantation melihat secara langsung seekor Harimau Sumatra menyeberang jalan poros kebun kelapa sawit dan mengambil dokumen memakai kamera HP dengan jarak lebih kurang 50 meter. Setelah dilakukan pengecekan dan analisa ternyata keterangan Sawal adalah bohongvatau hoax karena jejak harimau yg dijumpai tidak sesuai bentuk jejak harimau dari hasil analisa Tim BKSDA dan lokasi gambar poto harimau yang beredar tidak sesuai dengan aslinya. “ini semua rekayasa saudara Sawal untuk menakuti masyarakat”, katanya.
Sementara saksi Ibas dan Doni dalam keterangan sebelumnya mengatakan pada tanggal 24 Februari 2020 sekira jam 20.00 wib, saat jaga malam melihat cahaya mata yang diduga mata harimau, namun tidak melihat bentuk tubuh dengan jelas karena gelap dan jaraknya lebih kurang 50 meter. Kemudian Ibas dan Doni melaporkan kejadian tersebut kepada petugas Satpam patroli dan dilakukan pengecekan, ternyata tidak menemukan harimau. Namun setelah dilakukan pengecekan dan analisa oleh tim, ternyata tidak ditemukan jejak harimau tetapi di jumpai jejak mirip hariau akar yakni sejenis kucing hutan dan tdk berbahaya bg manusia maupun hewan ternak.
Begitu juga mengenai keterangan Suwarno yang mengatakan ada melihat tiga ekor harimau di sekitar kebun kelapa sawit miliknya di sei Alam dusun Dundangan pada tanggal 25 Februari 2020 sekira jam 10.00 wib pada saat akan memanen kelapa sawit dan setelah di lakukan pengecekan dan analisa dari Tim BKSDA ternyat tidak dijumpai jejak Harimau Sumatra dan hanya jejak mirip harimau akar atau sejenis kucing hutan.
Dari hasil pengecekan dan analisa tersebut, akhirnya tim menyimpulkan berita yang beredar di media on line mengenai berkeliaran Harimau Sumatra di kawasan perkebunan PT. Surya Bratasena Plantation sebanyak lima ekor adalah tidak benar atau hoax. Gambar atau foto harimau yang beredar diambil oleh Sawal dari Facebook Puja kesuma dan setelah di cocokan oleh Tim BKSDA foto tersebut di lokasi Jambrut – Siak. Jejak-jejak yang di temukan yang di duga jejak harimau setelah di analisa Tim BKSDA adalah bukan jejak harimau, namun jejak tsb mirip jejak macan akar atau sejenis kucing hutan krn jejaknya kecil berukuran panjamg 6 cm, lebar 4 cm.
Namun Tim BKSDA tetap akan memasang kamera pemantau di lokasi yg diduga jejak harimau atau jejak harimau akar sejenis kucing hutan utk mencari data yg lebih akurat dan utk menjawab keresahan di masyarakat. Selain itu, pihak BKSDA, Perusahaan dan Polri akan mensosialisasikan hasil investigasi dan anaslisa temuan kepada masyarakat supaya tidak terjadi keresahan.
Tim gabungan terdiri dari kepolisian di pimpin oleh Kanit Intelkam Akp. Ruzensyah,
BKSDA sebanyak lima orang yang di pimpin oleh Sugito.
dari Babinsa sorek dua satu orang yakni Sertu Marwan dan dari Pihak PT. Surya Bratasena Plantation sebanyak 10 org di pimpin oleh general manager Perusahaan Zul Amri.
“Demikian laporan hasil investigasi dan analisa dari Tim gabungan ttg penampakan di duga harimau sumatra di kawasan perkebunan PT. Surya Bratasena Plantation di Kec. Pangkalan Kuras” tutupnya.(adi)