Lintas10.com, Medan – Pimpinan BRI Life Pusat belum bersedia memberikan tanggapan apapun setelah adanya insiden dugaan kekerasan yang dilakukan oknum Pimpinan BRI Life Sumut Hutri Guskemulyanis kepada bawahannya.
Awak media telah berupaya menghubungi Pimpinan BRI Life Pusat Ade Herlam Mustofa di Jakarta dalam kontak nomor
0852 – 6659 – XXXX mengenai adanya dugaan kekerasan yang dilakukan oleh Pimpinan Bri Life Sumut, akan tetapi pimpinan BRI Life pusat masih enggan merespon awak media.
Hal ini pun cukup menjadi sorotan tajam warga khususnya di Sumatera Utara (Sumut). Selain dinilai arogan, tipe pimpinan yang ringan tangan dianggap sejumlah pihak tidak layak menjadi seorang panutan.
Akibat dugaan kekerasan yang dialami korban bernama Sari Dewi beberapa waktu lalu membuat korban terpaksa dirawat inap di rumah sakit Mitra Medica Primer selama enam hari lamanya.
Kondisi korban yang baru saja mendapatkan perawatan medis pasca operasi caesar melahirkan anak keduanya malah mendapat kekerasan, hal ini membuat kondisi kesehatan korban bertambah memburuk.
Menanggapi hal tersebut, Kuasa Hukum Korban Rambo Putra Silalahi dan rekan mendesak Kepolisian untuk segera memproses terduga pelaku. Korban secara resmi telah melapor di Polrestabes Medan atas Dugaan Tindak Pidana Penganiayaan UU Nomor 1 Tahun 1946 tentang KUHP sebagaimana dimaksud dalam Pasal 351 dengan tanda bukti lapor Nomor Polisi Nomor. LP/B/3218/IX/2023/SPKT / POLRESTABES MEDAN / POLDA SUMATERA UTARA tanggal 28 September 2023.
” Klien kita sudah melaporkan dugaan penganiayaan yang dilakukan oleh Oknum Pimpinan BRI Life Sumut itu. Kita berharap Kepolisian segera bertindak, agar menjadi efek jera terhadap pimpinan – pimpinan lain untuk tidak berlaku semena – mena terhadap bawahan” tandasnya, Selasa (03/09/2023).
Pengakuan korban dugaan kekerasan tersebut juga dikuatkan data yang diperoleh awak media, berupa video rekaman pengawas CCTV yang ada dikantor BRI Life Sumut.
Dalam durasi 3.42 detik, tampak Hutri Guskemulyanis menghampiri korban dan mendorong korban pada bagian dada.
Dalam rekam medis, korban mengalami demam dan nyeri seluruh badan disertai nyeri kepala nyeri sendi bahu, dada terasa tidak nyaman disetai nyeri perut kiri dan kanan akibat bekas trauma tumpul.
Sari Dewi menceritakan ihkwal perlakuan pimpinan BRI Life Sumut itu terjadi atas persoalan sepele.
Berawal saat ia diperintahkan oleh pimpinan BRI Life Sumut Hutri Guskemulyanis untuk membeli tiket pesawat tujuan gunung sitoli. Tetapi, karena sudah diluar jam kantor dan sebagai ibu rumah tangga yang memiliki anak masih bayi jadi slow respon.
” Pimpinan suruh ambil tiket pesawat tujuan gunung sitoli. Tapi karena saat itu sudah diluar jam kantor, dan juga saya punya anak bayi pas saat itu rewel jadi slow respon ” ucap Sari Dewi, Sabtu (30/09/2023).
Lanjutnya, keesokan harinya setelah masuk kantor, disinilah peristiwa penganiayaan itu terjadi.
Korban mendapat perkataan yang tak pantas dari pimpinannya itu.
” Karena itu, beliau marah dan memaki saya. Kejadian itu sekitar pukul 12.00, tepatnya dikantor dan saya didorong berulang kali, dan memukul bagian dada saya serta memaki – maki saya, ‘dimana otak kau’ ” ucapnya menirukan ucapan pimpinannya itu.
Terkait hal ini, Pimpinan BRI Life Sumut Hutri Guskemulyanis saat dikonfirmasi wartawan juga masih enggan berkomentar. (Ly).