Lintas10.com (SIAK) – Rabu Tanggal 9 Desember 2015 menjadi hari yang mungkin bersejarah di Kabupaten Siak, hari itu merupakan penentu siapa yang akan memimpin Kabupaten Siak 5 tahun kedepan. Bagaimana tidak Kabupaten Siak salah satu Daerah dari 269 Daerah , yang ikut serta pesta demokrasi.
2 pasangan calon bupati telah memberikan gambaran program visi dan misi yang akan dilakukan selama 5 tahun.
Keduanya merupakan putra terbaik Kabupaten Siak yang memang memiliki latar belakang yang berbeda.
Pesta Demokrasi Kabupaten Siak menghadapkan pada 2 calon yang sama-sama memiliki massa dan akuntabulitas dimata masing-masing pendukungnya.
Pasangan nomor urut 1, calon Bupati bersama wakilnya merupakan orang birokrat tulen mereka keduanya alumni APDN (Akademi Pemerintahan Dalam Negeri) sementara wakilnya IPDN (Institut Pemerintahan Dalam Negeri).
Pasangan nomor urut 2, calon Bupati dan wakil Bupatinya berasal dari Politisi, keduanya telah mengabdikan diri menjadi wakil rakyat duduk di Legislatif 3 periode.
Meskipun berbeda daerah pemilihan dan partai, karir keduanya beranjak dari bawah.
Bila dikaji tentang jumlah kekayaan diantara kedua pasangan calon bupati sebagaimana telah dirilis Pasangan calon Bupati Suhartono merupakan terkaya.
Sedangkan pasangan calon Bupati Syamsuar kekayaan nya menduduki rangking ke 10 se Provinsi Riau diantara Calon Bupati di Daerah lainnya di Riau.
Tentunya dengan berbagai kelebihan dan kekurangan pasangan itu masyarakat Kabupaten Siak sudah pintar, dan cerdas siapa yang memang layak memimpin kota Istana ini kedepan.
Semua harapan dan keinginan masyarakat Kabupaten Siak menitipkannya kepada calon pemimpin yang nantinya terpilih dengan mengedepankan kepentingan rakyat dari pada kepentingan pribadi atau golongan.
Bila bercerita tentang Kabupaten Siak satu hal yang menjadi ingatan yaitu Sungai Siak yang terdalam di Indonesia, selanjutnya Kota Istana yang begitu terkenal hingga ke negeri terangga.
Namun catatan bagi Pemimpin yang akan terpilih nanti, hendaknya Kabupaten Siak menjadi kota yang ramai menjadi tujuan semua orang, bila dilihat selama ini setiap hari jumat sore sampai minggu merupakan hari libur kerja, Kota Siak terlihat sepi, banyak orang yang mencari uang di Kabupaten Siak justru pergi menghabiskan uang ke luar Siak.
Penataan kota yang belum maksimal banyak nya simpang jalan yang membingungkan orang yang masuk ke Siak.
Pembangunan pasar seni serta pembinaan usaha kecil yang memproduksi ciri khas Kabupaten Siak masih terkesan hanya separuh hati. (Sht)








