Jelang Lebaran Idul Adha, Warga Kesulitan Cari Gas Elpiji 3 kg

Lintas Kab.Kapuas497 kali dibaca

Lintas10.com (Seruyan/Kalteng)- Dalam beberapa hari ini sudah, masyarakat di Kuala Pembuang, Kecamatan Seruyan Hilir, Kabupaten Seruyan dan sekitarnya, kesulitan mendapatkan gas elpiji 3 kg (Kosong).

Warga Kuala Pembuang, Dewi menuturkan, sudah beberapa hari ini atau dalam satu minggu lebih dimana dengan sulit mencari gas elpiji 3 kg. Untuk menutupi ini dirinya menggunakan kompor biasa yang pada bahan bakarnya minyak tanah di saat untuk memasak, meskipun harga dengan perliternya pada mahal, berkisar Rp 12.000 perliter.

“Kami tidak dapat satu tabung pun pada di pengecer, apalagi di pangkalan, jadi untuk masak mau lebaran ini, betul betul payah benar dengan gas ini, gas di pangkalan didekat bundaran dua kuala pembuang, tadi tidak nampak dengan terlihat, barang habis tempat pangkalannya ditutup,” uhar Dewi kepada Lintas10.com, Selasa (21/8/2018).

Warga lainnya, Bunga mengatakan, setiap menghadapi hari besar keagamaan seperti lebaran, selalu sulit mencari gas.

“Cari saja sulit, ingin beli langsung di pangkalan di bundaran dua kuala pembuang, ternyata tempatnya pada tutup, katanya pada kosong, jadi untuk masak, ya terpaksa beli pada minyak tanah lagi,” ujar Bunga.

Menurut Bunga, seharusnya kalau menghadapi momen-momen lebaran seperti ini, pemerintah dan pertamina harus menambah suplai gas, agar masyarakat tidak kesulitan.

Dari pantauan untuk keberadaan tempat dan lokasi pada agen gas elpiji 3 kilogram sekarang ini dengan tidak jelas untuk diketahuinya. Namun yang ada bertambah pada pangkalan pangkalannya saja. Jadi dari manakah datangnya Gas elpiji 3 kilogram tersebut ?…

Pengelola Pangkalan Gas 3 kg pada di Bundaran dua Kuala Pembuang, Kecamatan Seruyan Hilir, tidak bisa ditemui ketika ingin dikonfirmasi guna menanyakan ada apa dalam beberapa hari ini sudah gas elpihi 3 kilogram yang pada kosong.

Baca Juga:  Polsek Kahayan Tengah Bagikan 15 Paket Sembako

Pasahal sudah jelas diketahui, untuk kebutuhan gas menjelang perayaan hari besar keagamaan selalu meningkat, namun tidak ada pada antisipasinya, apalagi meningkatkan pada pelayanan, mutu, kualitas, dan harganya.

“Dari dulu kalau menghadapi momen lebaran begini, kebutuhan gas selalu tinggi, masyarakat sering susah cari gas. Kami sebagai warga yang menggukan gas elpiji 3 kg, hanya bisa menunggu, ya itupun kalau ada harganyapun begitu tinggi, namun berapapun harganya ya dengan terpaksa kami juga beli,” ujar Bunga.(Fathul Ridhoni)











Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses