Diduga Preman Bayaran “Pukuli” Pemilik Tanah Ahli Waris di Medan Polonia, Begini Kronologinya!

Lintas SUMUT1,277 kali dibaca

Nathan pun menolak dan mengatakan dasar mereka menyuruh saya itu apa, menurutnya lahan ini pribadi milik keluarga. Mendengar hal itu, mereka panas (preman-red) dan akhirnya salah seorang dari mereka bernama Iwan yang juga saya kenal, memukul dada saya, lalu menarik badan saya.

Situasi sudah mulai tidak kondusif, secara reflek saya mencoba menghindar pukulan tapi malah ada beberapa orang lainnya yang tidak saya kenal dari kelompok massa tersebut juga ikut memukul saya, katanya sembari menunjukkan dadanya yang sakit.

Lalu abang sepupu korban yang berada dilokasi secara spontan juga ikut membela saya dengan mencoba melerai para pelaku.

“Pemukulan berhenti, ketika kakak ipar saya menarik dan menahan kami dengan tubuhnya agar pertikaian tidak berlanjut,” jelasnya

Tidak berhenti sampai disitu, massa yang beringas tersebut tetap saja melanjutkan terror dan makian kepada pihak keluarganya dan memaksa untuk memindahkan mobil.

“Karena saya menolak, mobil dipaksa pindah dengan cara diangkat rame hingga posisinya bergeser yang mana aksi tersebut pun menyebabkan kerusakan pada bemper mobil saya,” kesal Nathan.

Selain itu, ada aneh terhadap sikap arogan seorang pengacara berinisial PN, yang saat kejadian ada di lokasi.

“Dilokasi PN yang mengaku PH yang berada di pihak preman tersebut ikut dalam keributan dan memaki maki keluarga saya serta membanting kursi plastik yang ia pegang, yang jadi pertanyaan saya apakah seorang advokat di perbolehkan berlaku arogan? apakah tidak ada UU Advokat yang mengatur tentang kode etik seorang Advokat,” tutup Nathan.

Kemudian seorang berinisial CTR mengaku lahan milik keluarga Letkol ( Purn ) Sangap Ginting adalah lahan milik keluarganya, namun CTR sendiri tidak bisa menunjukkan alas hak yang sah atas lahan tersebut.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses