DAMPAK DARI PENDEKATAN TERITORIAL, KKSB KEMBALIKAN SENJATA SECARA SUKARELA

Lintas Jabodetabek357 kali dibaca

Jayapura, lintas10.com – Sebelumnya telah dilaporkan tentang insiden penyerangan oleh Kelompok Kriminal Separatis Bersenjata (KKSB) terhadap Tim Survey Program PAPUA TERANG Senin (6/8/2018) dan merampas sejumlah senjata milik TNI yang tergabung dalam Tim tersebut.

Laporan sebelumnya bahwa senjata yang dirampas KKSB 3 pucuk senapan laras panjang, namun setelah dicross cek data di lapangan ternyata selain 3 pucuk senapan panjang, ikut juga dirampas 1 pucuk laras pendek dan sejumlah munisi serta perlengkapan TNI lainnya.

Bahwa kegiatan teritorial yang dilakukan oleh prajurit TNI selama ini sangat berdampak positif terhadap rakyat.

Rakyat merasa sangat terbantu atas kehadiran TNI yang turun langsung bahu membahu dengan rakyat, membantu mencarikan solusi mengatasi kesulitan rakyat guna meningkatkan kesejahteraan secara umum.

Kesan tersebut diungkapkan oleh Deki Gobay (Kepala Distrik Wegemuka) dan Robi Degei (Kepala Distrik Wegebino) pada hari Selasa (7/8/2018) pukul 02.30 WIT dini hari di Guest House Enarotali saat dilaksanakan penyerahan 4 pucuk senjata (3 laras panjang dan 1 laras pendek) yang sebelumnya dirampas oleh kelompok KKSB.

Senjata tersebut diserahkan kepada Letkol Inf Jimmy TP Sitinjak, Dandim 1705/PN dan Mussa Isir Pejabat Bupati Paniai.

Sebelumnya, Deki Gobay melalui telpon selulernya melaporkan kepada Danramil bahwa mereka akan datang ke Paniai untuk menyerahkan senjata milik TNI yang dirampas oleh KKSB tadi pagi.

Pada pukul 02.30 WIT Kepala Distrik Deki Gobay dan Robbi Degei serta para Kepala Kampung dari kedua Distrik tersebut tiba di Guest House Enarotoli Paniai, Provinsi Papua dan langsung disambut oleh Dandim dan Bupati.

Selanjutnya mereka menyerahkan 4 pucuk senjata beserta munisi dan perlengkapan lainnya diantaranya 1 buah helm anti peluru kepada Dandim Letkol Jimmy Sitinjak disaksikan oleh pejabat Bupati Musa Isir.

Baca Juga:  Dukungan Moril Danramil Dirung Lingkin terhadap Nenek yang Hidup Seorang Diri

“Kami menyampaikan permohonan maaf atas insiden yang terjadi tadi pagi, kami sebagai pemerintah daerah menginginkan program seperti itu ( Program Pembangunan Listrik) untuk masuk ke distrik kami,” kata Deki Gobay, Kepala Distrik Wegemuka.

“Sebenarnya permasalahan yang terjadi merupakan miskomunikasi antara aparat kemanan dan kami sebagai pemerintah daerah. Karena itu kami mengucapkan permohonan maaf karena yang melakukan kegiatan seperti itu, mereka merupakan anak-anak kita yang perlu di lakukan pembinaan,” tambahnya.

Menurut Deki, mereka hanya tertipu oleh orang-orang yang berseberangan faham.

Deki menjelaskan, bahwa KKSB bersedia menyerahkan kembali senjata TNI yang telah dirampas, adalah karena desakan seluruh masyarakat, karena sebenarnya rakyat sangat menginginkan kemajuan di daerahnya.

Dalam acara tersebut penyampaian dari Letkol Inf Jimmy TP Sitinjak yang intinya bahwa

“Pada intinya, kami sebagai aparat kemanan sangat berterima kasih kepada para Kepala Distrik dan Kepala Kampung yang sudah membantu kembalinya senjata yang di rampas dari anggota kami. Ini adalah wujud kemanunggalan TNI dengan rakyat yang selama ini telah terjalin dengan baik,” kata Dandim, Letkol Inf Jimmy TP Sitinjak.

Dandim mengatakan, pihaknya akan terus berusaha membantu agar program yang sudah di buat oleh pemerintah pusat bisa masuk menuju Distrik-Distrik serta kampung-kampung yang ada di pelosok demi kemajuan dan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Paniai.

Sementara itu, melalu telpon selular saat diminta tanggapan dan langkah-langkah Kodam atas insiden ini, Kapendam XVII/Cenderawasih, Kol Inf Muhammad Aidi menyampaikan, bahwa kami berharap dan menghimbau kepada seluruh saudara-saudara kami yang masih di hutan agar segera kembali ke pangkuan NKRI, mari kita bahu membahu membangun Papua ini demi kesejahteraan bersama.

“Kasihan generasi-generasi penerus kita kalau mereka tumbuh dan berkembang di dalam suasana konflik. Mari kita akhiri konflik. Ingat mengangkat senjata secara ilegal adalah perbuatan melanggar hukum dan tidak dibenarkan oleh hukum manapun di dunia,” kata Kapendam.

Baca Juga:  KUNJUNGAN KERJA DANREM 023/KS DI WILAYAH KODIM 0213/NIAS

Editor: Benz











Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses