Siak, lintas10.com- Camat Sabak Auh Tengku Mukhtasar S.Sos siap perangi Stunting di wilayah kerjanya bersama stageholder Serta instansi lainnya.
Hal itu ia sampaikan kepada awak media ini saat disinggung kondisi terkini bahwa Kabupaten Siak diurutan ke lima terbanyak kasus tersebut.
“Kita siap perangi Stunting dengan berbagai upaya dan usaha agar dapat di tekan khususnya di Kecamatan Sabak Auh,” ujarnya (26/6/2022).
Yang menjadi prioritas yang telah dilakukan kata Camat ini, mengaktifkan kader PKK, kader Posyandu di setiap Kampung.
“Upaya ini memang sudah lama berjalan, aktif dilakukan disetiap Kampung,” katanya.
Garda terdepan penanganan Stunting kader Posyandu di kampung, menjadi perhatian khusus terhadap mereka.
“Kita ketahui yang sangat berperan di kampung yaitu kader posyandu,” katanya.
Hal lain kata Camat seluruh masyarakat wajib mengetahui apa itu Stunting mulai dari dini karena bisa langsung berkordinasi dengan petugas medis maupun kader yang sudah di tunjuk dari Kampung.
“Pemahaman Stunting sejak dini harus diketahui oleh masyarakat terutama ibu-ibu hamil,” katanya.
Stunting bisa dikategorikan beberapa faktor diantaranya ketidak tahuan serta cara hidup yang kurang sehat.
“Kami imbau masyarakat menjalankan cara hidup bersih dan sehat dengan pola makan yang bergiji mulai dari kehamilan sampai nanti anak lahir,” katanya.
Pemerintah Sabak Auh cukup merespon terkait Stunting, mulai dari memberikan bantuan dari perusahaan maupun dari pemerintah daerah melalui Ibu-ibu PKK.
“Ketua Penggerak PKK ibu Rasidah juga pernah bersama kader memberikan bantuan kepada ibu-ibu hamil serta anak-anak berupa vitamin, ini satu motivasi bagi kami untuk terus melakukan hal yang sama bagi warga aga apa yang menjadi tujuan dapat terwujud,” sebut Camat.
Infornasi yang berhasil dihimpun hasil pengumpulan data E-PPGBM, atau Pencatatan dan pelaporan gizi berbasis masyarakat pada bulan penimbangan Februari Tahun 2020 yang lalu, dari jumlah keseluruhan 33.155 balita yang tersebar di 131 kelurahan dan kampung se Kabupaten Siak, didapati sebanyak 945 balita tergolong sangat pendek dan 2.284 balita tergolong pendek. Sehingga jumlah seluruhnya balita yang masuk dalam kategori sangat pendek dan pendek berjumlah 3.229 balita.
Dari jumlah tersebut, angka balita stunting tertinggi berada di Kecamatan Kandis dengan jumlah 721 balita, diiikuti Kecamatan Siak dengan 318 balita, Koto Gasib 316 balita, Lubuk Dalam 299 balita, Sungai Apit 293 balita, Tualang 269 balita, Sungai Mandau 209 balita, Sabak Auh 202 balita, Mempura 174 balita, Pusako 168 balita, Kerinci Kanan 100 balita, Bungaraya 62 balita, Minas 49 balita, dan Dayun 49 balita.
Dari urutan angka terdapat di Kecamatan Sabak Auh, Camat Sabak Auh menambahkan data itu memang menjadi cambuk.
“Ini menjadi cambuk bagi kami untuk terus berusaha dan berupaya semaksimal mungkin, semoga Kecamatan Sabak Auh bisa menekan angka itu dengan saling bergandengan tangan,” pungkas Camat. (Infotorial)