Kemudian dalam Uji toksisitas akut asam sulfat pada tikus (mamalia) menunjukan tingkatan Slightly toxic atau agak beracun dengan nilai 2.140 mg/kg. jika ada padi/rumput yang terkontaminasi dengan kadar lebih atau sama dengan nilai tersebut maka dapat berdampak juga.
“Karena sifat asam sulfat yang korosif maka jika terkena kulit memungkinkan mengakibatkan kulit terbakar sehingga sebaiknya lokasi terjadi tumpahan diisolasi,” kata Novri.
“Karena saya tidak mengetahui volume asam sukfat yang tumpah maka saya mencoba menjawab secara teori. Kalau asam sulfat mencemari tanah maka bisa dilakukan upaya remediasi tanah guna mengembalikan kondisi tanah ke kondisi semula (pH ideal),”tambahnya
Remediasi yang dimaksud Novri, bisa dilakukan di lokasi atau di ambil/dikeruk tanah yang terkena tumpahan dan lakukan remediasi di lokasi lain. Untuk badan air atau pun air tanah (jika ada), perlu dilakukan pemantauan kualitas air disekitar lokasi terjadi tumpahan untuk memastikan bahwa pH air dan konsentrasi asam sulfat masih dibawah baku mutu air dan nilainya dibawah nilai LD50. Selain itu, perlu dipastikan bahwa lokasi diisolasi sehingga tidak ada hewan ternak.
Dilain sisi, Mahasiwa USU Prodi Teknik lingkungan yang engggan ditulis namanya dimedia ini juga memberikan penjelasan bahaya reagant jika mencemari lingkungan.
“Iya berbahaya lah, yang pasti merusak ekosistem tempat tercemar nya, mempengaruhi kualitas air dan tanahnya. Apalagi itu ke lahan sawah kenanya, kalo hasil panennya nanti di makan berpengaruh pada kesehatan manusia, yang pasti berbahaya karna ada kandungan asam sulfat dan natrium hidroksida bersifat korosif dan beracun, dan logam beratnya yang dapat,” jelasnya.
“Iyup, semua hal sebenarnya yang berkaitan dengan lingkungan emang perlu di uji, hanya saja ada beberapa basic yang dapat memberikan sedikit gambaran. Sama hal nya kayak dokter lah, dia lihat tanda – tanda orang sakit dia udah tau sakitnya apa, tapi perlu di periksa lagi agar dapat memastikan sakitnya dan tau bagaimana mengobatinya,” tutup mahasiswa USU ini saat berbincang dengan awak media. (MN)