Anak Buah Bobby Nasution, Diduga Tipu Puluhan Juta Anak Penarik Becak, Janjikan Masuk Satpol PP

Lintas SUMUT1,331 kali dibaca

Lintas10.com, Medan – Anak buah Bobby Nasution berinisial nama Ris, pegawai honorer Satpol PP Medan diduga melakukan penipuan sebanyak Rp 30 Juta pada seorang bernama Romi Pasaribu, anak dari seorang ayah yang berprofesi sebagai penarik becak.

Menurut keterangan korban, Romi Pasaribu menyatakan, awap mulanya ia dijanjikan oleh Ris untuk masuk sebagai pegawai di Satpol PP, dengan catatan dengan membayar Rp 30 juta.

“Awalnya saya ditawari bang Ris ini. Dia bilang jalur Sekda, bisa masukkan pegawai di Satpol PP. Panjang komunikasi, akhirnya uang Rp 30 juta diberikan pada Ris,”ujarnya saat bertemu dengan awak media.

Disampaikannya, Ris menjanjikan setelah data diproses, dua minggu setelah pencairan maka Romi Pasaribu akan diangkat sebagai pegawai honorer di Satpol PP.

Namun, perjanjian pada 12 Januari 2022 hingga kini tak juga terealisasi. Romi beberapa kali mempertanyakan proses tersebut, namun hingga April 2023 tak kunjung dapat respons positif.

“Bahkan, bang Ris itu sempat gak bisa dihubungi, dan pada Oktober 2022 beliau ganti nomor. Setelah mencari kontak baru dan bisa komunikasi dengan nomor baru bang Ris pada Februari 2023, tapi alasan dia banyak, dan akhirnya kami minta kembalikan uang. Dia pun terus berjanji janji saja untuk memulangkan uang,”

Romi Pasaribu sembari menunjukkan bukti kesepakatan dan kwitansi pemberian uang, ia berharap uang dikembalikan dan Ris2 bisa mempertanggungjawabkan perbuatannya.

“Kami masih menunggu itikad baik, kami harap dikembalikan. Ini sudah dipuncak, kami kasih 3 x 24 jam mulai dari sekarang, kalau tidak juga dikembalikan tentunya kami akan jalur proses hukum dan lapor ke Polrestabes Medan,”pungkasnya. (Tim/Ly)

Baca Juga:  Catat Baik - Baik!! Pemprovsu Bersama Polri Bakal Berlakukan Program Pemutihan PKB Dimulai 06 September

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.