Sederet Sepak Terjang Kepala Desa Fenomenal Layaknya “Raja Kecil” Tolak Program Air Bersih di Desa Helvetia Sunggal

Deliserdang802 kali dibaca

Lintas10.com, Sunggal – Warga Desa Helvetia, Kecamatan Sunggal, Kabupaten Deli Serdang meradang buntut penolakan bantuan hibah pemasangan perpipaan air bersih PDAM oleh Kepala Desa Guntur Limbong.

Dalam tayangan video amatir yang diabadikan warga, Guntur Limbong mengaku menolak program air bersih itu masuk ke desanya. Belum diketahui maksut dan tujuan dari penolakan yang dilakukan oleh Kades fenomenal itu.

” Saya yang menolak.. saya yang menolak, saya teken biar tau kau ” ujar Kades Guntur Limbong saat beradu argumen dengan warganya itu dilihat wartawan, Rabu (05/03/2025).

Kisruh warga dengan kepala desa tersebut pun sempat dimediasi di kantor Kecamatan Sunggal pada hari Senin (03/03) kemarin. Akan tetapi Guntur Limbong tetap kukuh akan pendiriannya dan menolak hibah pemasangan air bersih tersebut.

Warga Desa Helvetia Benri Bosner Sagala (43) dalam keterangan resminya kepada wartawan menuturkan bahwa persoalan tersebut sempat memanas antara warga dengan kepala desa Guntur Limbong saat mediasi yang dilaksanakan dikantor camat sunggal tak tercapai.

” Sponsor meminta supaya kepala desa membatalkan suratnya tentang pemberhentian pemasangan air bersih. Warga yang demo ditengahi oleh Camat Sunggal. Namun, setelah ditengahi oleh Camat, Kepala Desa tidak bersedia untuk melanjutkan program air bersih ini dan sempat ricuh antara warga dengan kepala desa ” ucap Benri Bosner Sagala.

Tambah Benri Bosner Sagala mengatakan, melihat keprihatinan masyarakat terhadap kebutuhan air bersih, sekira 3 tahun yang lalu, pihaknya mengajukan permohonan kepada pimpinan Arta Jaya untuk mencari sponsor (bantuan) yang dapat memfasilitasi pemasangan pipa distribusi dan pipa sambungan PDAM ke rumah warga.

Masyarakat yang tinggal di Dusun IV dan VI, diketahui memiliki sumber air yang buruk karena berkarat, kuning dan berbau. Masyarakat sudah mengajukan permohonan air bersih kepada PDAM Tirtanadi sejak tahun 1997, namun baru di tahun 2025 terealisasi atas dukungan perkumpulan Arta Jaya.

Baca Juga:  Polisi Belum Segel SPBU Alasan Menunggu Koordinasi, Pertamina : Menyerahkan Sepenuhnya kepada Polda Sumut

Awalnya permohonan itu disetujui hanya untuk sambungan 300 rumah, namun permohonan itu diajukan kembali, akhirnya disetujui untuk pemasangan sambungan pipa kepada 619 rumah. Namun disaat masa fase lelang yang dihadiri para kontraktor, kepala desa mengirimkan surat penolakan dan melawan segala bentuk kegiatan di Desa Helvetia kepada Perkumpulan Arta Jaya kata dia.

Dikonfirmasi terpisah Kepala Desa Helvetia Guntur Limbong mengenai penolakannya itu mengatakan, hal itu ia lakukan akibat pihak pengelola hibah pemasangan perpipaan air bersih tidak melibatkan pihak desa dan kemudian hari ada permasalahan pemdes dibawa – bawa ujar Guntur Limbong beralasan.

Jauh sebelumnya, jejak digital mengenai sepak terjang Kepala Desa Helvetia Guntur Limbong dimata masyarakat yang kerab menjadi bahan gunjingan oleh warganya itu sendiri.

Pada tahun 2023 silam, Guntur Limbong sempat dipolisikan warganya atas kasus dugaan penganiayaan.

Guntur Limbong dilaporkan oleh warganya itu atas kasus dugaan penganiayaan di Kepolisian dengan nomor tanda bukti lapor
Nomor STTLP /B/3975/XI / Yan 25/ 2023/SPKT Restabes Medan / Polda Sumut. Namun belakangan dikabarkan sipelapor mencabut laporannya dan berdamai.

Berikutnya, aksi arogansi sang kepala desa yang diabadikan warga pada 17 November 2023 silam berupa video berdurasi 1 menit 9 detik. Dalam video tersebut sebagaimana dilihat wartawan Kepala Desa Helvetia Guntur Limbong dinilai berlaku arogan terhadap warganya. Selain kata makian yang dilontarkan, Guntur Limbong juga menunjuk – nunjuk ke arah warganya. Berikut cuplikan kalimat dalam video tersebut :

“Trus yang kedua kau katakan tadi babi ya. Kau nggak terima tadi, kau bilang sudah penuh, bodat, pake otak kau. Ada mobil sexi tank, kalau memang kau perlu kau panggil saya, gak perlu pakai jasa. Kalau penuh sexi tanknya disedot iya ” ucap Kades Helvetia Guntur Limbong dengan menepuk bahu warganya dengan keras.

Baca Juga:  Geng Motor yang Dikenal 'Beringas' Ditangkap Polisi, Dihadapan Para Orang Tua Pelaku Menangis

” Jangan kau bilang aku mukul iya, heh tadi kau bertanya sexi tank kau penuh, pakai otak kau. Kau tandai saya, saya tak terima kau. Pake otak kau, kemana sexi tank ” ucap Guntur saat itu beradu argumen dengan warganya mengenai perihal jamban.

Selanjutnya ditimpali warga lainnya, kau kan kepala desa ucapnya saat itu.

Tidak hanya itu, pada bulan September 2024 ratusan warga Desa Helvetia Kecamatan Sunggal menggeruduk kantor Bupati Deli Serdang perihal dugaan Guntur Sutrisno Limbong tersandung kasus narkotika

Aksi dilakukan berkaitan dengan adanya pemberitaan media online yang menyebutkan kalau Kepala Desa mereka, Guntur Sutrisno Limbong kena tangkap lepas oleh pihak kepolisian dalam kasus dugaan penyalahgunaan narkotika.

Saat aksi ini mereka membentangkan spanduk besar di pintu gerbang kantor Bupati. Tulisannya mereka warga Desa Helvetia tidak sudi dipimpin pemimpin pecandu narkoba dan arogan. Foto bergambar Kades Guntur Sutrisno Limbong pun mereka beri tanda silang

Total ada sekitar seratus massa saat itu dan mereka datang ke kantor Bupati dengan menggunakan carteran angkutan umum. Beragam hal disampaikan massa ketika aspirasi mereka diterima langsung oleh Plt Kadis Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD), Ari Mulyawan bersama jajarannya. Mereka saling bergantian menyampaikan aspirasinya.

“Kedatangan kami di ini satu tujuan untuk menyampaikan aspirasi. Kita masyarakat ini bertanya-tanya pagi ditangkap kenapa sore di kantor. Kami pun terheran-heran benar tidak Kades pemakai (narkotika). Ada buat video dia (Kades) bilang itu hoax (beritanya) tapi sama perangkat saja buatnya nggak ada disaksikan Bhabinsa. Kami bertanya-tanya ada apa ini,” ucap S Marpaung warga dusun 6 yang juga sebagai tokoh agama dilansir dari Tribun Medan. (Ly).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses