Keindahan Suasana Sore Ramadhan di Kota Sungai Apit

Siak52 kali dibaca

Oleh: M. Soleman Sihotang

Ketua JMSI Siak dan Pemimpin Redaksi lintas10.com.

Suasana di hari ke 3 bulan Suci puasa Ramadhan 1446 H di Kota Sungai Apit menjelang berbuka puasa tampak beda dari hari biasanya. Pasar beduk penjual jajanan, buah buahan, bermacam minuman, makanan menu pembuka puasa terlihat berjejer. Warga yang akan membeli dapat memilih tergantung rasa yang disukai.

Meskipun ramai masyarakat berbondong ke lokasi mereka tetap tertib saat memilih menu mana yang menjadi favorit.

Bukan umat muslim saja yang ikut meramaikan pasar beduk itu tampak warga keturunan Tionghoa ikut membeli dagangan tersebut.

Bahkan sebagian warga datang ke Pasar hanya sekedar jalan jalan saja sembari menunggu waktu berbuka puasa. Mulai dari anak anak, remaja orang tua hadir di pasar tersebut dengan berbagai macam keperluan masing-masing.

Ada beberapa lokasi yang dijadikan tempat tongkrongan para kawula muda, ibu-ibu ,anak-anak yaitu dermaga milik Pemerintah Kabupaten Siak sampai taman, ruang terbuka hijau Taman Tengku Syarifah 9.

Diketahui bahwa kecamatan Sungai Apit salah satu kecamatan tertua di Kabupaten Siak sudah ada sejak Kabupaten Bengkalis sebelum mekar.

Sebagai kecamatan yang terletak di muara sungai Siak dan ditepian Selat Panjang, kota ini merupakan jalur ramai penghubung antara Bengkalis Pekanbaru Batam serta menjadi tempat persinggahan kapal kapal dari berbagai pulau.

Sesuai dengan geografis nya Kecamatan Sungai Apit berada sekitar 43 km dari kota Siak Sri Indrapura jarak tempuh 1,5 jam perjalanan darat, 1 jam perjalanan bila melalui jalur Sungai Siak kearah muara.

Mayoritas penduduk Kecamatan Sungai Apit adalah Melayu, Jawa, Minang, Kampar, warga keturunan Tionghoa dengan jumlah penduduk pada tahun 2023 berjumlah 32.724 jiwa yang diambil dari berbagai sumber.

Baca Juga:  Kapolsek Sabak Auh Sambangi Pasar Minggu Kampung Bandar Pedada, ini Yang di Sampaikan

Untuk aliran kepercayaan yang dianut Warga terbagi yakni Agama Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha, Konghucu.

Di kecamatan ini mayoritas beragama islam terbukti megahnya bangunan Masjid Raya yang tidak jauh dari kota kecil itu pertanda kebesaran umat muslim.

Kehangatan suasana terlihat juga dengan warganya yang cukup ramah ketika bertemu dengan orang baru dilihat.

Di dermaga dengan luas bisa memandang ke tepian pulau lain yang berbatasan langsung, suara burung berasal dari gedung- gedung megah sarang walet menambah suasana makin hangat.

Jumpa dua orang warga yang sedang memancing dengan sapa ramah menyebutkan sambil menunggu berbuka puasa. Tak terasa waktu sudah menunjukan pukul 17:30 pertanda ada sekitar 1 jam lagi waktu berbuka 18;30 wib perlahan matahari mulai terbenam.

 

 

 

 

 











Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses