lintas10.com, Deliserdang – Konflik dilahan hutan konservasi kembali memanas. Puluhan Orang Tak Dikenal (OTK) kembali lancarkan serangan brutal ke Sekretariat Kelompok Tani Hutan Depari Sada Nioga yang beralamat di Dusun X Tanduk Benua, Desa Suka Makmur, Kecamatan Kutalimbaru, Deliserdang Sumatera Utara.
Aksi serangan ini diduga kuat buntut dari masalah konflik lahan hutan lindung milik dinas kehutanan sumut yang dikelola oleh masyarakat sejak puluhan tahun silam.
Saksi kejadian di lokasi
VS (25) dan CT (44) warga Desa Suka Makmur menerangkan bahwa penyerangan puluhan OTK ini terjadi pada hari senin 13 desember sekira pukul 03.00 dini hari.
” Terdengar empat kali letusan tembakan yang diarahkan ke dalam rumah, kami posisi tidur pada saat itu, kami menyelamatkan diri dengan lompat dari jendela, kami ketakutan bang, sebelum hal ini terjadi kawan saya juga sudah di culik sebelumnya pada malam minggu kemarin. diancam – ancam agar mengosongkan lahan ini,” ucap CT, Senin (13/12/2021).
Akibat serangan ini rumah anggota KTH Depari Sada Nioga sekaligus kantor kelompok tani itu pun rusak parah dan mengalami kerugian materil puluhan juta rupiah serta trauma akibat percobaan pembunuhan itu.
Setelah aksi penyerangan itu berlangsung para kelompok penyerang mendirikan papan plang yang mengklaim bahwa kelompok merekalah yang berhak atas lahan negara tersebut.
Sementara itu ditempat yang sama ketua KTH Depari Sada Nioga Pasta Surbakti sangat menyesali hal ini bisa terjadi, dimana masyarakat yang mengelola lahan negara tersebut sudah mendapat izin kelola dari dinas terkait dan sudah puluhan tahun di manfaatkan masyarakat untuk bercocok tanam demi menyambung hidup.
“Sungguh ironis memang, kami warga sudah puluhan tahun bertani disana dan bisa kita buktikan dengan berupa dokumen – dokumen yang kita miliki terkait pengelolaan lahan tersebut. Warga diganggu oleh pihak luar yang bukan penduduk sini, dan sudah berulang kali terjadi,” bebernya.
Lanjut Pasta Surbakti lagi bahwa pihaknya mengecam tindakan yang melanggar hukum tersebut, kelompok tani yang tergabung dalam KTH Depari Sada Nioga agar dapat menahan diri, meskipun sudah puluhan kali dialami warga perlakuan pengancaman, penyerangan, pembakaran rumah warga, bahkan telah memakan korban namun Pasta menyatakan untuk menyerahkan hal ini sepenuhnya ke jalur hukum.
” Kita sama – sama jaga perdamaian, sebisa mungkin kita hindari konflik, biarkan proses hukum yang berjalan karena kita negara taat hukum, kita percayakan kepada kepolisian setempat,” ajak Pasta yang beranggotakan seratusan lebih anggota kelompok tani itu.
*KTH Depari Sada Nioga Melapor ke Polsek Kutalimbaru, namun di Arahkan agar Melapor ke Polrestabes atau Polda Sumut*
KTH Depari Sada Nioga yang telah resah akibat serangkaian aksi teror yang dialami warga. Warga sepakat menyambangi mapolsek Kutalimbaru, Polrestabes Medan guna melaporkan penyerangan dan pengrusakan tersebut, senin (13/12) sekira pukul 20.00 wib.
Oleh personil Polsek Kutalimbaru yang piket pada malam senin 13 desember mengarahkan agar warga membuat laporan ke Polrestabes Medan. Hal ini pun dipertegas oleh personil jaga Sitepu agar melapor ke Polrestabes medan saja ucapnya.
Dikonfirmasi terpisah Kapolsek Kutalimbaru AKP Kasir Nasution terkait adanya penyerangan kepada warganya yang dilakukan OTK menggunakan Senpi, namun orang nomor satu dijajaran Polsek Kutalimbaru itu memilih diam seribu bahasa. Juga disinggung mengenai arahan anak buahnya tersebut yang mengarahkan warga untuk melapor ke Polrestabes Medan, namun lagi – lagi Kapolsek Kutalimbaru Kasir Nasution enggan memberikan jawaban. (Ly)








