Lintas10.com (Seruyan/Kalteng) – Dampak berjangkitnya virus corona di Tanah Air, Kini juga mulai dirasakan oleh masyarakat di Kabupaten Seruyan, Kalimantan Tengah, Khususnya yang berada di Kuala Pembuang. Halnya yang terjadi seperti pada harga berbagai jenis barang kebutuhan pokok (sembako) di yang sedang mengalami kenaikan harga, terutama pada gula pasir.
Berdasarkan Pantauan langsung Lintas10.com yang dihimpun dilapangan, pada Jumat (17/4/2020), di Kuala Pembuang, dimana sejak virus corona berjangkit di Tanah Air pasokan gula yang masuk ke daerah ini tidak berjalan normal, sehingga stok barang tersebut di tangan pedagang setempat dan supermarket mengalami kelangkaan. Sedangkan permintaan gula dari konsumen tetap tinggi, sehingga harga gula di Kuala Pembuang, dalam tempo sekejap langsung pada mengalami kenaikan berkisar antara Rp 10.000/kg hingga Rp 13.000, dari harga sebelumnya yang hanya Rp 12.000/kg atau sekarang menjadi Rp 20.000 hingga Rp 25.000/kg.
“Sejak virus corona dinyatakan berjangkit di Indonesia, pasokan gula dari Pulau Jawa ke Kuala Pembuang terhenti sehingga stoknya di daerah ini mengalami kelangkaan, dan harganya meroket menjadi Rp 20.000/kg hingga Rp 25.000/kg dari harga sebelumnya yang hanya pada Rp 12.000/kg,” ujar Upik (25), pedagang Sembako di Kuala Pembuang.
Upik mengatakan, sebelum pengumuman virus corona berjangkit di Tanah Air, pasokan gula dari pulau Jawa ke Kuala Pembuang, berlangsung lancar, sehingga stoknya melimpah di pedagang setempat, dan harganya stabil dikisaran Rp 11.000 hingga Rp 12.000/kg, tapi sekarang harganya melambung dari Rp 20.000 hingga pernah mencapai pada harga Rp 25.000/kg nya.
Bahkan, kata pedagang jika pasokan gula ke Kuala Pembuang, masih tersendat, harga gula akan melambung lagi hingga entah sampai berapakah.
“Apalagi jelang pada Bulan Ramadan yang sebentar lagi, atau pada beberapa hari lagi, dimana kebutuhan gula pasti pada meningkat, sehingga jika stoknya tidak cukup, menyebabkan harga gula di Kuala Pembuang akan semakin melambung lagi,” ungkapnya.
Hal senada dibenarkan Halim(30), pedagang Sembako lainnya di kuala pembuang yang dimana mengatakan, sudah beberapa minggu ini pasokan gula dari pulau jawa tidak masuk ke Kuala Pembuang. Sehingga akibatnya, stok pada gula di tangan pedagang sudah pasti menjadi menipis.
“Sekarang ini untuk rata rata stok gula yang ada di tangan para pedagang cukup hanya untuk satu minggu ke depan, dan jika sampai di pertengahan dan akhir bulan tidak ada pasokan gula dari pulau jawa yang datang ke daerah ini, dipastikan gula akan mengalami kelangkaan dan harganya akan melonjak lagi dari sekarang,” ucapnya.
Meski demikian, pedagang tidak mengetahui persis penyebab tidak lancarnya pasokan gula dari pulau jawa ke kuala pembuang.
“Yang pasti Infonya yang kami terima, terhambatnya pasokan gula dari pulau jawa ke kuala pembuang, karena dampak dari merebaknya virus corona. Kapal milik pedagang yang membawa gula dari pulau jawa jarang dan juga dibatasi masuknya,” katanya.
Para pedagang dan warga Seruyan berharap Pemda kabupaten seruyan melalui Disperindagkop UKM kabupaten seruyan agar segera mengatasi kelangkaan gula yang ada di daerah ini, khususnya di kuala pembuang. Dengan demikian, stok gula di pedagang kembali stabil dan harganya kembali normal seperti biasanya lagi, yang dikisaran harga pada Rp 12.000/kg.
Kepala Disperindagkop UKM kabupaten seruyan, Karisma purba, di kuala pembuang, Jumat(17/4/2020), ketika dihubungi Lintas10.com melalui via telp selulernya, dimana sedang tidak aktif. (Fathul Ridhoni )