Palu, Lintas10.com – Peran para Danramil dan Babinsa dalam penanggulangan dampak bencana di Palu, Sigi, dan Donggala sangat luar biasa.
Demikian dikatakan Dandim 1306/Donggala, Letkol Kav I Made Maha Yudiksa saat ditemui di kantornya, Makodim, Jalan Balai Kota Selatan, Palu, Sulawesi Tengah (Sulteng), Minggu (7/10/2018).
“Memang sesaat setelah bencana, aktivitas anggota jajaran Korem 132/Tadulako dan Kodim Donggala minim publikasi, selain jaringan komunikasi terputus juga media belum masuk,” ujar Made Maha.
“Namun bukan berarti kita semua diam, justru bersama-sama dengan masyarakat bahu membahu mengatasi kesulitan yang tengah dihadapi bersama,” sambungnya.
Hal tersebut, disampaikannya, ketika menjawab pertanyaan tentang peran Satuan Komando Kewilayahan (Satkowil) dalam mengatasi dampak bencana di Palu, Sigi, dan Donggala, yang terkesan tidak terpublikasi.
“Bagaimana kami buat release berita, karena yang terlintas pertama kali adalah menyelamatkan diri dan keluarga sambil membantu warga, dari situasi gempa,” ucap Made.
Menurutnya, saat itu meski belum ada BKO dan dukungan logistik, sebagai Dandim, ia langsung turun ke lapangan untuk mengevakuasi mayat-mayat yang bergelimpangan dengan menggunakan alat apa adanya secara maksimal.
Sehari setelah terjadi gempa dan tsunami, warga Kodim mengungsi ke markas Kodim sambil secara berangsur-angsur membawa peralatan memasaknya dan kemudian membuka dapur umum untuk mereka sendiri. Namun seiring waktu, warga masyarakat mulai berdatangan ke Makodim untuk ikut mengungsi, maka lama-lama dapur memasak untuk porsi yang lebih besar.
“Ketika bantuan mulai berdatangan, saya perintahkan Danramil dan Babinsa mengecek titik-titik pengungsian dan mengambil dukungan logistik yang ada dan langsung membawanya ke titik pengungsian, seperti saat ada bantuan datang sebanyak lima truk dari Mamuju,” jelas Made Maha.