Waduh…. BOB Harus Keluarkan Rp 4 Miliar Perhari Beli Solar Untuk Power Plan

Siak, Top Ten1,040 kali dibaca

Linta10.com (SIAK) – Sejak CPP Blok penambangan minyak diambil alih sebagian besar sahamnya dimiliki Pemerintah Kabupaten Siak dan di lakukan konsorsium antara Pemerintah serta PT.Pertamina kondisi penghasil APBD Kabupaten Siak terbesar itu kian hari semakin menurun produktivitasnya ditambah lagi saat ini terjadi penurunan harga jual minyak dunia membuat Kondisi keuangan Badan Operasi Bersama, BSP – Petamina Hulu saat ini memprihatinkan, perusahaan BUMD ini terancam gulung tikar akibat anjloknya harga minyak dunia, nilai jual hasil produksi tidak sebanding dengan biaya yang dikeluarkan untuk memompa minyak dari perut bumi.

Pengeluaran lebih membengkak, karena untuk memompa minyak membutuhkan energi listrik yang besar, yang mana listrik tersebut dihasilkan dari Power Plan yang dibangun BOB sejak tahun 2014 lalu, sesuai perencanaan power plan itu dioperasikan menggunakan bahan bakar gas, namun karena gas yang dibutuhkan tidak tercukupi, akibatnya 3 dari 5 mesin pembangkit litrik yang dibangun terpaksa dioperasikan menggunakan bahan bakar minyak jenis solar.

Rencana awal power plan ini dibangun untuk kemandirian BOB, karena sebelumnya BOB membeli listrik dari PT. Chevron Pacifik (CPI) Indonesia, namun kenyataan yang ada pengeluaran produksi listrik lebih besar dibanding harga beli listrik dari CPI.

Dari berbagai sumber yang digali dari berbagai sumber, semua menyampaikan pernyataan yang sama ada 3 mesin yang dioperasikan menggunakan solar, dan hanya 2 mesing mengunakan gas. Namun, untuk biaya pembelian solar bahan bakar 3 mesin pembangkit itu, sumber di lapangan menyebutkan angka berfariasi, dari Rp. 4 miliar/hari dan terendah Rp. 400 jt/ hari.

“Untuk beli solar saja satu hari abis Rp. 400 jt, ada 3 mesin yang pakai solar. Info dari managemen, jika harga minyak dunia di bawah $ 23/ barel, BOB gulung tikar,” kata seorang lelaki yang mengaku bekerja sebagai operator Power Plan BOB.

Baca Juga:  Letjend (Purn) Syarwan Hamid Tuding Pengelolaan PT.BSP Tidak Transparan

Sumber ini menyebutkan, sejak awal bulan ini BOB melalui sub kontraktornya mulai mengurangi tenaga kerja, kondisi itu terpaksa dilakukan karena kondisi keuangan tidak memungkinkan untuk membayar gaji karyawan yang ada, sehingga secara berangsur perusahaan pemompa minyak mentah itu mengurangi karyawan.

Manager BOB Iskandar saat dikonfirmasi membenarkan kalau 3 power plan pembangkit listrik dioperasikan dengan solar, dan kini pihaknya sedang berupaya kembali membeli listrik dari PT. Chevron untuk mengurangi pengeluaran pembelian bahan bakar.

“Persoalan litrik, hanya 2 atau 3 pembangkit yang pakai solar, kini menunggu suplai gas lancar. Apalagi sekarang sudah dibantu dari Chevron,” kata Iskandar.

Iskandar membantah merosotnya keuangan BOB akibat biaya produksi listrik karena beli solar, namun demikian ia tidak bisa menyebutkan berapa biaya yang dikeluarkan BOB untuk membeli bahan bakar guna mengoprasikan power plan itu.

Saat ditanya bagaimana perbandingan biaya yang dikeluarkan saat produksi listrik menggunakan power plan yang dimiliki dibanding dengan biaya beli listrik dengan Chevron, Iskandar mengaku tidak mengetahui secara ditail, dan berkilah masih baru memegang jabatan EA Manager BOB.

Sama dengan sikap Humas sebelumnya, Iskandar bungkam saat ditanya berapa biaya yang dikeluarkan untuk membangun power Plan itu, Berapa daya listrik yang dihasilkan Powerplan itu?, berapa daya listrik yang dibutuhkan BOB untuk mengoprasikan semua sumur dan Fasilitas BOB, ia juga tidak bisa menyebutkan berapa persentasi efisiensi anggaran selama mengoprasikan power plan itu.

“Permasalahannya pasokan gas dari EMP, yang pasti lebih efisien, kalau tidak mana mungkin disetujui,” ungkapnya.

Terkait keterpurukan kondisi BOB dan berdampak pada pengurangan tenaga kerja, Iskandar menyebutkan hal itu faktor penurunan harga minyak dunia, diperhitungkan nilai penjualan produksi tidak sebanding dengan biaya operasional. (Sht)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses