Syamsuar Datang, ‘Basiacung’ Sempat Terhenti, Tepuk Tangan Bergemuruh

Kampar, Siak479 kali dibaca

KAMPAR, lintas10.com- Begitu sampai di Pekanbaru dari Jakarta, Bupati Siak, Syamsuar, langsung tancap gas menuju Desa Pasar Kampar, Kecamatan Kampa, Kabupaten Kampar, sekitar satu jam perjalanan, untuk memenuhi undangan pengukuhan dua orang datuok.

Memang kehadiran Syamsuar agak terlambat, namun orang nomor satu di Negeri Istana ini menjadi perhatian masyarakat dan para pemangku adat atau perangkat adat.

Saat Syamsuar datang, sedang berjalan Basiacung atau berunding para perangkat adat di balai adat. Namun, prosesi awal pengukuhan ini sempat terhenti, lantaran sejumlah Dubalang berdiri dan menjemput kedatangan Syamsuar.

Tak plak lagi, ratusan pasang mata yang menghadiri helat itu pandangannya tertuju kepada lelaki berbaju kurung berwarna pink yang dikenakan Syamsuar.

Langkah Syamsuar terhenti di halaman depan Balai Adat, hal ini menyusul penyambutan Dubalang, mereka bersalaman namun tangan Syamsuar tak dilepaskan. Gengeman erat dari Dubalang ini mengiringi langkah Syamsuar hingga ke Balai Adat. Begitu Syamsuar duduk berselemput, barulah acara pengukuhan datuok itu dimulai kembali.

Usai pengukuhan yang ditandai pemasangan tanjak dan keris serta selempang, Bupati Kampar, Aziz Zaenal, memberikan kata sambutan. Uniknya, ketika Aziz mengenalkan satu per satu para undangan dan Forkompinda, tidak ada reaksi dari perangkat adat begitu juga dari masyarakat. Namun, begitu ada ucapan terima kasih atas kehadiran Bupati Siak, Syamsuar, para perangkat adat dan masyarakat bertepuk tangan dan bergemuruh.

Mendapat sambutan hangat itu, Syamsuar sempat merasa heran dan tersanjung. “Luo biaso sambutannyo. Sayo merasa tersanjung,” kata Syamsuar dengan logat Melayu Siak-nya.

Prosesi pengukuhan gelar datuok dari Lembaga Adat Kenegerian Kampa kepada DR.H.Nurhamin Mahar, S.Pt.MH yang juga ketua KPU Riau dengan gelar
Datuok Amanah Kampa, kepada Mayor Inf. Aidil Amin, S.I.P, M.I.Pol, yang menjabat sebagai Dan Yon 132 Salo, sebagai Datuok Palo Panglimo Kampa, diakhiri dengan pawai adat sambil berjalan kaki.

Baca Juga:  Hadir di Rakor TPID, Bupati Syamsuar Siapkan Langkah Antisipasi Inflasi

Syamsuar juga ikut pawai di bawah “berdengkang” alias teriknya matahari. Lagi-lagi Syamsuar menjadi perhatian warga. Bahkan, Reza salah seorang warga Pekanbaru yang sengaja hadir dalam helat adat itu nekat menghentikan langkah Syamsuar. Setelah mengenalkan diri, Reza minta izin untuk selfie.

“Senanglah saya bisa berselfie dengan Pak Syamsuar. Saya kenal dia waktu di Jakarta dan begitu saya mengenalkan diri, Pak Syamsuar masih ingat,” ucap Reza.

Peristiwa Reza itu seperti angin segar bagi warga lainnya, mereka pun sibuk bersalaman dan berfoto bersama Syamsuar, dan bupati Siak inipun tak canggung melayani warga Kampar yang ingin berfoto dengannya sambil berjalan.

Setelah hampir satu kilo berjalan kaki, Syamsuar “dicegat” sejumlah wartawan untuk wawancara. Terpaksalah Syamsuar berhenti hingga dia ditinggalkan peserta pawai.

“Kalau ditanya motifasi saya maju sebagai gubernur, jelas karena ingin Riau lebih baik lagi. Dengan potensi Riau yang luar biasa saat ini, Insya Allah Riau akan lebih baik lagi,” ucap Syamsuar.

Usai Syamsuar diwawancarai di pinggir jalan, sejumlah warga yang melintas tampak berhenti dan minta foto bersama. Usai berfoto warha bersalaman dengan Syamsuar. Tak mau ketinggalan, sejumlah wartawan pun ikut minta foto bersama dengan Syamsuar. (humas Siak)











Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses