Rumah Warga Dibakar dan Tanaman Para Petani di Rusak, KTH Depari Sada Nioga APH Buka Hati Nurani

lintas Daerah1,082 kali dibaca

Negara kita sudah merdeka 75 tahun lamanya, namun kali ini ratusan warga yang tergabung dalam kelompok tani tersebut malah di ingatkan kembali kepada masa penjajahan masa silam. Hanya saja bedanya KTH Depari Sada Nioga dijajah oleh bangsanya sendiri yang tidak berkeadilan.

” Zaman sekarang masih saja bisa premanisme gunakan cara kekerasan, kami di zalimi, rumah kami dibakar, tanaman kami ditebangi, aggota kelompok tani kami di teror dengan ditembak menggunakan pistol baru – baru ini, bahkan pernah dibacok hingga kritis, apa ini namanya sudah merdeka? Dan apa masih boleh bertindak semena – mena seperti itu di Negara kita Negara Hukum Tanya Pasta Surbakti lagi.

Kisruh berkepanjangan ini tanpa adanya titik terang hingga membuat para petani dibayang – bayangi rasa takut untuk bertani. Padahal lahan tersebut sudah cukup lama untuk dimanfaatkan masyarakat untuk bertani dan menyambung hidup.

Dikonfirmasi terpisah, Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera Utara Herianto melalui Kepala Bidang (Kabid) Anas Y Lubis hanya mengucapkan kata terimakasih atas informasi tersebut.

Disinggung terkait hasil mediasi sebelumnya yang dilakukan pihak Dinas Kehutanan propinsi Sumut yang dihadiri para petani serta Camat Kutalimbaru, Polsek Kutalimbaru, maupun Koramil Kutalimbaru, namun pihak Dinas Kehutanan Sumut masih memilih diam seribu bahasa.

Sejumlah pihak menuding bahwa pertikaian dilahan hutan lindung ini terjadi tidak terlepas dari tidak pedulinya Dinas Kehutanan dalam menegaskan pihak mana saja yang memiliki izin untuk memanfaatkan lahan konservasi tersebut.

Hal ini menjadi ajang saling sikut diantara wargaa pun terjadi, aksi premanisme yang menakut nakuti warga pun dilakukan dengan tujuan untuk merebut dan menguasai lahan hutan lindung seluas 157 hektar tersebut. (Tim)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses