Pupus Klaim Ambisi Zero Accident
Kecelakaan kerja yang menewaskan Mizi (24) di Bekasap memupus ambisi PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) yang sebelumnya mengklaim catatan nihil kecelakaan fatal alias Zero NOA (Number of Accident)
Kejadian yang terjadi di sumur Bekasap merupakan jenis kecelakaan fatal super-serius yang harus diinvestigasi atas dugaan kelalaian fundamental sistem kerja di tengah ambisi PHR melakukan kejar target pengeboran sumur minyak.
PT PHR tiga pekan lalu sempat menebar rilis ke sejumlah media dalam catatan prestasi produksi pada 100 hari kerja pasca-alih kelola Blok Rokan dari tangan PT Chevron Pacific Indonesia (CPI).
Dalam keterangannya saat itu, Sukamto menjelaskan kalau PHR di wilayah kerja Rokan mencanangkan rencana kerja yang masif dan agresif untuk meningkatkan produktivitas melalui program pengeboran sumur-sumur produksi baru, pengelolaan kinerja base business untuk menahan laju penurunan produksi alamiah, dan keandalan fasilitas operasi.
PHR mengklaim melakukan berbagai terobosan agar target sumur baru dapat tercapai. Di antaranya, tim pengeboran melakukan beberapa kegiatan secara paralel (offline activity), meningkatkan keandalan peralatan pengeboran, dan menyusun perencanaan yang matang dalam pemenuhan sumber daya pendukung agar menghindari terjadinya waktu menunggu servis atau material.
“Hasilnya, PHR WK Rokan berhasil memperpendek waktu pengeboran hingga produksi awal atau put on production (POP). Dari sebelumnya sekitar 22 hingga 30 hari, kini menjadi sekitar 15 hari untuk area operasi Sumatra Light Oil (SLO) atau sumur-sumur penghasil jenis minyak ringan,” jelas Sukamto tiga pekan lalu.(*)